Roket Hamas Berasal dari Mana? Ternyata Bukan Cuma dari Iran
loading...
A
A
A
GAZA - Roket Hamas berasal dari mana? Ini mungkin menjadi pertanyaan banyak pihak yang penasaran mengingat Hamas bisa mendapatkan roket canggih untuk menggempur Israel.
Hamas merupakan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina yang banyak terlibat melawan Israel. Daerah yang ditempati Hamas, yakni Gaza adalah wilayah yang miskin dan minim sumber daya.
Bahkan wilayah tersebut telah satu dekade lebih terisolasi dari dunia luar. Para ahli sempat berspekulasi jika senjata-senjata yang dimiliki Hamas saat ini adalah dari kedermawanan pihak luar.
Menurut World Factbook CIA, Hamas memperoleh senjatanya melalui penyelundupan atau konstruksi lokal dan menerima sejumlah dukungan militer dari Iran.
Meskipun pemerintah Israel dan AS belum menemukan peran langsung Iran dalam serangan akhir pekan lalu, para ahli mengatakan Republik Islam telah lama menjadi pendukung utama militer Hamas. Mereka menyelundupkan senjata ke wilayah kantong tersebut melalui terowongan rahasia lintas batas atau kapal.
Bahkan disebutkan juga jika Iran telah mengirimkan rudal balistiknya ke Hamas, meskipun informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Selain diberi oleh Iran, Hamas juga disebutkan membeli beberapa roketnya. Dilansir dari WIO News, meskipun Hamas menjalin aliansi erat dengan Iran dan Suriah, Hamas juga membeli senjata, termasuk roket Fajr-3, Fajr-5, dan M302, dari sumber asing.
Persenjataan roket sangat penting bagi faksi-faksi Palestina, khususnya Hamas. Ini memungkinkan serangan jarak jauh yang hemat biaya dan relatif mudah.
Meski begitu, tidak semua senjata Hamas diperoleh dari luar. Beberapa media menyebutkan jika kelompok ini juga menciptakan senjatanya sendiri.
Seorang pejabat senior Hamas, Ali Baraka, yang berbasis di Lebanon memberikan rincian tentang pembuatan senjata Hamas dalam wawancara yang telah diedit dengan saluran berita RTArabic.
“Kami memiliki pabrik lokal untuk segala hal, untuk roket dengan jangkauan 250 km, 160 km, 80 km, dan 10 km. Kami memiliki pabrik mortir dan pelurunya. … Kami memiliki pabrik untuk Kalashnikov (senapan) dan pelurunya. Kami memproduksi peluru tersebut dengan izin dari Rusia. Kami sedang membangunnya di Gaza,” kata Ali Baraka dikutip Kamis (16/11/2023).
Untuk menciptakan senjatanya sendiri, Hamas di Gaza memiliki cara yang cerdik. Mereka melakukan ekspor besi tua yang dapat menjadi bahan pembuatan senjata di jaringan terowongan di bawah wilayah kantong tersebut.
Tidak hanya itu, Hamas juga memanfaatkan senjata-senjata dari pertempuran sebelumnya untuk didaur ulang.
Hal itu dilakukan karena Gaza tidak memiliki industri berat yang dapat mendukung produksi senjata. Adapun industri utama di wilayah tersebut adalah tekstil, pengolahan makanan, dan furniture.
Hamas merupakan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina yang banyak terlibat melawan Israel. Daerah yang ditempati Hamas, yakni Gaza adalah wilayah yang miskin dan minim sumber daya.
Bahkan wilayah tersebut telah satu dekade lebih terisolasi dari dunia luar. Para ahli sempat berspekulasi jika senjata-senjata yang dimiliki Hamas saat ini adalah dari kedermawanan pihak luar.
Sumber Senjata Hamas
Menurut World Factbook CIA, Hamas memperoleh senjatanya melalui penyelundupan atau konstruksi lokal dan menerima sejumlah dukungan militer dari Iran.
Meskipun pemerintah Israel dan AS belum menemukan peran langsung Iran dalam serangan akhir pekan lalu, para ahli mengatakan Republik Islam telah lama menjadi pendukung utama militer Hamas. Mereka menyelundupkan senjata ke wilayah kantong tersebut melalui terowongan rahasia lintas batas atau kapal.
Bahkan disebutkan juga jika Iran telah mengirimkan rudal balistiknya ke Hamas, meskipun informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Selain diberi oleh Iran, Hamas juga disebutkan membeli beberapa roketnya. Dilansir dari WIO News, meskipun Hamas menjalin aliansi erat dengan Iran dan Suriah, Hamas juga membeli senjata, termasuk roket Fajr-3, Fajr-5, dan M302, dari sumber asing.
Persenjataan roket sangat penting bagi faksi-faksi Palestina, khususnya Hamas. Ini memungkinkan serangan jarak jauh yang hemat biaya dan relatif mudah.
Meski begitu, tidak semua senjata Hamas diperoleh dari luar. Beberapa media menyebutkan jika kelompok ini juga menciptakan senjatanya sendiri.
Seorang pejabat senior Hamas, Ali Baraka, yang berbasis di Lebanon memberikan rincian tentang pembuatan senjata Hamas dalam wawancara yang telah diedit dengan saluran berita RTArabic.
“Kami memiliki pabrik lokal untuk segala hal, untuk roket dengan jangkauan 250 km, 160 km, 80 km, dan 10 km. Kami memiliki pabrik mortir dan pelurunya. … Kami memiliki pabrik untuk Kalashnikov (senapan) dan pelurunya. Kami memproduksi peluru tersebut dengan izin dari Rusia. Kami sedang membangunnya di Gaza,” kata Ali Baraka dikutip Kamis (16/11/2023).
Untuk menciptakan senjatanya sendiri, Hamas di Gaza memiliki cara yang cerdik. Mereka melakukan ekspor besi tua yang dapat menjadi bahan pembuatan senjata di jaringan terowongan di bawah wilayah kantong tersebut.
Tidak hanya itu, Hamas juga memanfaatkan senjata-senjata dari pertempuran sebelumnya untuk didaur ulang.
Hal itu dilakukan karena Gaza tidak memiliki industri berat yang dapat mendukung produksi senjata. Adapun industri utama di wilayah tersebut adalah tekstil, pengolahan makanan, dan furniture.
(okt)