Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Ini yang Harus Diwaspadai Indonesia Soal Nyamuk Wolbachia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Ancaman pandemi baru merupakan hal yang nyata dan perlu diwaspadai.
Bahkan para ahli menyebut Nyamuk Wolbachia akan menjadi pandemi baru tahun depan
Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk melumpuhkan virus dengue, zika, dan chikungunya.
Bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.
Hal ini yang menimbulkan kecurigaan bahwa nyamuk ini akan menjadi pandemi baru tahun depan.
Pemerintah Indonesia telah memulai program pengendalian DBD dengan menggunakan nyamuk Wolbachia pada tahun 2023.
Program ini dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta, Bali, dan Jawa Timur. Namun belakangan program ini mendapat penolakan dari beberapa daerah di Indonesia.
Seperti dilansir dari The Native Antigen Company, salah satu potensi ancaman dari penyebaran nyamuk Wolbachia adalah terjadinya resistensi virus. Virus dengue, zika, dan chikungunya dapat bermutasi untuk menghindari efek Wolbachia.
Bahkan para ahli menyebut Nyamuk Wolbachia akan menjadi pandemi baru tahun depan
Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk melumpuhkan virus dengue, zika, dan chikungunya.
Bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.
Hal ini yang menimbulkan kecurigaan bahwa nyamuk ini akan menjadi pandemi baru tahun depan.
Pemerintah Indonesia telah memulai program pengendalian DBD dengan menggunakan nyamuk Wolbachia pada tahun 2023.
Program ini dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta, Bali, dan Jawa Timur. Namun belakangan program ini mendapat penolakan dari beberapa daerah di Indonesia.
Seperti dilansir dari The Native Antigen Company, salah satu potensi ancaman dari penyebaran nyamuk Wolbachia adalah terjadinya resistensi virus. Virus dengue, zika, dan chikungunya dapat bermutasi untuk menghindari efek Wolbachia.