Rusia Bangun 5 Kapal Selam Nuklir Yasen-M, Punya Spesifikasi Mengesankan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sedang membangun 5 kapal selam Yasen-M yang dikenal dengan Project 885M, meskipun sedang berperang dan mendapat sanksi. Hal ini memberikan gambaran mengenai anggaran pertahanan Rusia, yang diproyeksikan melebihi 5,6 triliun rubel atau setara dengan $62 miliar (Rp955,5 triliun) pada tahun 2023.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (20/11/2023), kapal selam nuklir dari Proyek 885M Yasen-M tampaknya cukup kuat. Setiap kapal selam kelas ini memiliki serangkaian spesifikasi yang mengesankan.
Misalnya, kapal selam ini memiliki kemampuan perpindahan air hingga 8.600 ton di permukaan dan hingga 13.000 ton di bawah air. Diameter dan panjangnya masing-masing sekitar 13 dan 130 meter.
Kapal selam ini dapat mencapai kecepatan 16 knot di permukaan dan meningkat menjadi 31 knot di bawah air. Kapal selam yang membawa 64 awak ini mampu menyelam hingga 100 hari.
Setiap kapal selam dipersenjatai dengan 10 tabung torpedo yang menampung 30 torpedo, bersama dengan 8 sel peluncuran, masing-masing mampu menampung 4 rudal Onyx atau 5 rudal Kalibr. Intinya, setiap kapal selam bisa membawa hingga 32 rudal Onyx atau hingga 40 rudal Kalibr.
Namun harga kapal selam ini masih menjadi bahan perdebatan di ranah publik. Diperkirakan setiap kapal selam dibanderol dengan harga mulai dari 41 miliar rubel atau USD455 juta (Rp7 triliun lebih).
Mengutip majalah pertahanan Rusia, kapal selam kelas Borei dibekali sonar Irtysh-Amphora-B-055. Sistem hidroakustik sonar ini melampaui kemampuan kapal selam nuklir multiguna generasi keempat AS seperti SSBN kelas Virginia dan kelas Ohio.
Dalam dialog dengan media Rusia, Victor Murakhovsky, Pemimpin Redaksi Majalah Pertahanan Rusia, menyatakan bahwa sistem sonar Borei dapat mendeteksi target sejauh 100 km atau melebihi kapal selam strategis nuklir AS. Sistem Irtysh-Amphora-B-055 kapal selam Borei menawarkan kemampuan multifungsi, pelacakan simultan minimal 30 target bawah air.
Sistem sonar ini terdiri dari antena hidroakustik utama yang dikenal sebagai “Amphora”, antena samping, dan antena penarik. Sistem rumit ini menggunakan pemrosesan sinyal digital untuk pencarian arah kebisingan, pencarian arah gema, dan klasifikasi target.
Selain mendeteksi kapal selam musuh, torpedo, dan ladang ranjau, sistem sonar ini berperan penting dalam operasi Arktik dengan menilai ketebalan es dan menentukan posisi pelepasan rudal. Saat ini, Angkatan Laut Rusia mengoperasikan enam kapal selam kelas Borei, termasuk Yuriy Dolgorukiy, Alexander Nevsky, dan Vladimir Monomakh dari Proyek 955, bersama dengan Knyaz Vladimir, Knyaz Oleg, dan Generalissimus Suvorov dari Proyek 955A.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (20/11/2023), kapal selam nuklir dari Proyek 885M Yasen-M tampaknya cukup kuat. Setiap kapal selam kelas ini memiliki serangkaian spesifikasi yang mengesankan.
Misalnya, kapal selam ini memiliki kemampuan perpindahan air hingga 8.600 ton di permukaan dan hingga 13.000 ton di bawah air. Diameter dan panjangnya masing-masing sekitar 13 dan 130 meter.
Kapal selam ini dapat mencapai kecepatan 16 knot di permukaan dan meningkat menjadi 31 knot di bawah air. Kapal selam yang membawa 64 awak ini mampu menyelam hingga 100 hari.
Setiap kapal selam dipersenjatai dengan 10 tabung torpedo yang menampung 30 torpedo, bersama dengan 8 sel peluncuran, masing-masing mampu menampung 4 rudal Onyx atau 5 rudal Kalibr. Intinya, setiap kapal selam bisa membawa hingga 32 rudal Onyx atau hingga 40 rudal Kalibr.
Namun harga kapal selam ini masih menjadi bahan perdebatan di ranah publik. Diperkirakan setiap kapal selam dibanderol dengan harga mulai dari 41 miliar rubel atau USD455 juta (Rp7 triliun lebih).
Kapal Selam Kelas Borei Punya Sonar Canggih
Rusia saat ini mempunyai kapal selam nuklir strategis “kelas Borei” yang dilengkapi sistem sonar bawah air yang canggih. Bahkan menurut media milik pemerintah Rusia, Ria Novosti, kecanggihan sonar kapal selam Borei melampaui kapal selam AS sebanyak 1,5 kali lipat.Mengutip majalah pertahanan Rusia, kapal selam kelas Borei dibekali sonar Irtysh-Amphora-B-055. Sistem hidroakustik sonar ini melampaui kemampuan kapal selam nuklir multiguna generasi keempat AS seperti SSBN kelas Virginia dan kelas Ohio.
Dalam dialog dengan media Rusia, Victor Murakhovsky, Pemimpin Redaksi Majalah Pertahanan Rusia, menyatakan bahwa sistem sonar Borei dapat mendeteksi target sejauh 100 km atau melebihi kapal selam strategis nuklir AS. Sistem Irtysh-Amphora-B-055 kapal selam Borei menawarkan kemampuan multifungsi, pelacakan simultan minimal 30 target bawah air.
Sistem sonar ini terdiri dari antena hidroakustik utama yang dikenal sebagai “Amphora”, antena samping, dan antena penarik. Sistem rumit ini menggunakan pemrosesan sinyal digital untuk pencarian arah kebisingan, pencarian arah gema, dan klasifikasi target.
Selain mendeteksi kapal selam musuh, torpedo, dan ladang ranjau, sistem sonar ini berperan penting dalam operasi Arktik dengan menilai ketebalan es dan menentukan posisi pelepasan rudal. Saat ini, Angkatan Laut Rusia mengoperasikan enam kapal selam kelas Borei, termasuk Yuriy Dolgorukiy, Alexander Nevsky, dan Vladimir Monomakh dari Proyek 955, bersama dengan Knyaz Vladimir, Knyaz Oleg, dan Generalissimus Suvorov dari Proyek 955A.
(wib)