Kehebatan HIMARS, Senjata Baru Ukraina yang Membuat Rusia Murka

Jum'at, 24 November 2023 - 08:13 WIB
loading...
Kehebatan HIMARS, Senjata Baru Ukraina yang Membuat Rusia Murka
Sistem Peluncur Roket Artileri Bergerak Tinggi (HIMARS) yang dimiliki Ukraina. (Foto: The Wall Street Journal)
A A A
JAKARTA - Ukraina kini memiliki senjata mematikan berupa Sistem Peluncur Roket Artileri Bergerak Tinggi (HIMARS) bantuan dari Amerika Serikat. Dengan sedikit modifikasi khusus, senjata ini bisa menembakkan rudal jarak jauh.

Rusia sendiri telah beberapa kali memperingatkan AS dan sekutunya untuk tidak mengirimkan senjata jarak jauh ke Ukraina, karena akan memicu konflik lebih massif.

Dikutip dari Newsweek, Jumat (23/11/2023), beberapa waktu lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperingatkan jika Washington memasok Kyiv dengan peluru kendali jarak jauh, itu akan melampaui garis merah dan menjadikannya pihak langsung dalam konflik.

Peringatan ini tampaknya tak digubris oleh Amerika dan sekutunya. Departemen Pertahanan melalui siaran pers mengumumkan pada Senin (20/11/2023) bahwa Ukraina akan dikirim satu unit HIMARS baru lengkap dengan amunisi tambahan sebagai bagian dari paket bantuan AS senilai USD100 juta yang juga mencakup misil anti-pesawat, peluru artileri, dan perlengkapan cuaca dingin.

Bantuan senjata ini akan membuat Ukraina memiliki kemampuan mempertahankan diri dan mencegah agresi Rusia lebih jauh. Sebuah laporan dari Militarnyi berspekulasi bahwa pengiriman hanya satu unit HIMARS menunjukkan akan adanya modifikasi yang memungkinkan menembakkan senjata jarak jauh.



Senjata buatan AS yang bisa ditembakkan dengan HIMARS yang dimodifikasi secara khusus untuk penggunaan jarak jauh, menurut Militarnyi, kemungkinan termasuk Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB) dan peluru kendali jarak jauh yang ditujukan untuk Sistem Peluru Kendali Taktis Angkatan Darat (ATACMS). AS sendiri telah lebih dulu mengirimkan GLSDB dan ATACMS ke Ukraina.

Pada bulan Januari, sehari setelah AS mengumumkan mengirimkan GLSDB ke Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan senjata yang berpotensi memungkinkan Ukraina menyerang target di Rusia sangat berbahaya dan akan membawa konflik ke tingkat yang lebih dalam.

Reaksi keras dari Rusia juga muncul setelah Inggris mengumumkan akan mengirimkan Ukraina peluru kendali Storm Shadow jarak jauh pada bulan Mei 2023.

Keputusan AS memasok ATACMS pada bulan September ke Ukraina juga memicu reaksi keras dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia menyebut senjata tersebut menimbulkan ancaman tambahan bagi Rusia, seraya menegaskan bahwa pasukannya akan mampu menangkis serangan terkait. Dia juga memperingatkan AS telah membuat kesalahan dan memperpanjang penderitaan bagi Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2937 seconds (0.1#10.140)