Kehebatan HIMARS, Senjata Baru Ukraina yang Membuat Rusia Murka
loading...
A
A
A
"Tidak ada yang baik untuk Ukraina dalam hal ini juga, itu hanya memperpanjang penderitaan. Kesalahan dari sifat yang lebih besar, yang belum terlihat sejauh ini adalah bahwa Amerika Serikat semakin terlibat secara pribadi dalam konflik ini," kata Putin.
HIMARS versi standar telah digunakan pasukan Ukraina melawan Rusia sejak Juni 2022. Sejauh ini Washington telah memasok 38 HIMARS beserta amunisinya. Dampaknya, Rusia telah mengalami banyak kerugian di medan pertempuran akibat HIMARS. Di antaranya, hancurnya pusat komando Rusia di wilayah Kherson pada Selasa (26/9/2023) akibat roket yang diluncurkan dari HIMARS, mengakibatkan 8 pejabat keamanan Moskow tewas.
Kemudian, sebanyak 200-an tentara Rusia juga diklaim tewas oleh Ukraina akibat serangan HIMARS di sebuah kamp militer di pantai Dzharylhach Kherson yang diduduki pada bulan Agustus 2023.
Dalam video yang diposting oleh Kementerian Pertahanan Ukraina pada 3 Juli, roket dari HIMARS juga terlihat menghancurkan sejumlah peluncur roket dan howitzer Rusia. Klip itu menampilkan gambar udara HIMARS menghancurkan setidaknya tiga sistem peluncur roket BM-21 "Grad" Rusia, howitzer "Msta-B", dan meriam artileri 2S7 "Pion".
Di sisi lain, Rusia mengklaim telah menemukan titik lemah HIMARS Amerika Serikat (AS) setelah merebut senjata itu dari pasukan Ukraina. “HIMARS yang kami tangkap dulunya mampu menghindari sistem pertahanan udara Pantsir kami dengan cukup baik. Sekarang tidak lagi," kata analis militer Moskow, Anatoliy Matviychuk kepada Sputnik pada Selasa 18 Juli 2023.
Disebutkan, pada Minggu 1 Oktober 2023, sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh 5 roket HIMARS, sebuah bom JDAM yang diluncurkan dari udara, dan 37 drone Ukraina dalam serangan yang menargetkan posisi pasukan Moskow di Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Crimea.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari kantor berita TASS, menyebut sistem pertahanan udara Rusia mencegat dua rudal operasional-taktis Ukraina; Grom-2, dan pecahannya jatuh di wilayah Dzhankoy di Crimea. Sergei Aksyonov, kepala Crimea yang ditunjuk Kremlin, menambahkan bahwa pasukan pertahanan udara Rusia di Crimea menembak jatuh rudal S-200 Ukraina di atas Dzhankoy.
HIMARS merupakan peluncur roket ringan multiple yang dipasang pada rangka truk M1140 dimana terdapat enam roket dengan satu peluncur yang dapat melesat sejauh 70 kilometer. HIMARS dikembangkan untuk Angkatan Darat AS pada 1990-an.
Sistem buatan Lockheed Martin Missiles & Fire Control ini dilengkapi dengan kendaraan truk taktis medium (FMTV) berbobot lima ton buatan BAE Systems Mobility. Salah satu kelebihan HIMARS adalah karena sistem ini dirancang dapat dimobilisasi menggunakan pesawat C-130 Hercules.
HIMARS telah digunakan Amerika Serikat di sejumlah medan perang seperti di Afganistan, Suriah, dan Irak. Selain militer Amerika Serikat, sejumlah negara seperti Singapura, Uni Emirat Arab, dan Yordania juga menggunakan alutsista tersebut untuk pertahanannya.
Awak kapal: 3 (Penembak, Pengemudi, dan Kepala Peluncur)
HIMARS versi standar telah digunakan pasukan Ukraina melawan Rusia sejak Juni 2022. Sejauh ini Washington telah memasok 38 HIMARS beserta amunisinya. Dampaknya, Rusia telah mengalami banyak kerugian di medan pertempuran akibat HIMARS. Di antaranya, hancurnya pusat komando Rusia di wilayah Kherson pada Selasa (26/9/2023) akibat roket yang diluncurkan dari HIMARS, mengakibatkan 8 pejabat keamanan Moskow tewas.
Kemudian, sebanyak 200-an tentara Rusia juga diklaim tewas oleh Ukraina akibat serangan HIMARS di sebuah kamp militer di pantai Dzharylhach Kherson yang diduduki pada bulan Agustus 2023.
Dalam video yang diposting oleh Kementerian Pertahanan Ukraina pada 3 Juli, roket dari HIMARS juga terlihat menghancurkan sejumlah peluncur roket dan howitzer Rusia. Klip itu menampilkan gambar udara HIMARS menghancurkan setidaknya tiga sistem peluncur roket BM-21 "Grad" Rusia, howitzer "Msta-B", dan meriam artileri 2S7 "Pion".
Kelemahan HIMARS
Di sisi lain, Rusia mengklaim telah menemukan titik lemah HIMARS Amerika Serikat (AS) setelah merebut senjata itu dari pasukan Ukraina. “HIMARS yang kami tangkap dulunya mampu menghindari sistem pertahanan udara Pantsir kami dengan cukup baik. Sekarang tidak lagi," kata analis militer Moskow, Anatoliy Matviychuk kepada Sputnik pada Selasa 18 Juli 2023.
Disebutkan, pada Minggu 1 Oktober 2023, sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh 5 roket HIMARS, sebuah bom JDAM yang diluncurkan dari udara, dan 37 drone Ukraina dalam serangan yang menargetkan posisi pasukan Moskow di Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Crimea.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari kantor berita TASS, menyebut sistem pertahanan udara Rusia mencegat dua rudal operasional-taktis Ukraina; Grom-2, dan pecahannya jatuh di wilayah Dzhankoy di Crimea. Sergei Aksyonov, kepala Crimea yang ditunjuk Kremlin, menambahkan bahwa pasukan pertahanan udara Rusia di Crimea menembak jatuh rudal S-200 Ukraina di atas Dzhankoy.
Keunggulan dan Spesifikasi HIMARS
HIMARS merupakan peluncur roket ringan multiple yang dipasang pada rangka truk M1140 dimana terdapat enam roket dengan satu peluncur yang dapat melesat sejauh 70 kilometer. HIMARS dikembangkan untuk Angkatan Darat AS pada 1990-an.
Sistem buatan Lockheed Martin Missiles & Fire Control ini dilengkapi dengan kendaraan truk taktis medium (FMTV) berbobot lima ton buatan BAE Systems Mobility. Salah satu kelebihan HIMARS adalah karena sistem ini dirancang dapat dimobilisasi menggunakan pesawat C-130 Hercules.
HIMARS telah digunakan Amerika Serikat di sejumlah medan perang seperti di Afganistan, Suriah, dan Irak. Selain militer Amerika Serikat, sejumlah negara seperti Singapura, Uni Emirat Arab, dan Yordania juga menggunakan alutsista tersebut untuk pertahanannya.
Berikut spesifikasi HIMARS Amerika Serikat:
Awak kapal: 3 (Penembak, Pengemudi, dan Kepala Peluncur)