Sisa-sisa Ganja Ditemukan di Kerangka Manusia Purba Berusia 12.500 Tahun
loading...
A
A
A
LONDON - Tim arkeolog dari University of Bristol, Inggris, telah menemukan kerangka manusia pra-modern yang berusia sekitar 12.500 tahun di situs arkeologi Paisley Fivemiletown di Irlandia Utara.'
Kerangka tersebut ditemukan dengan sisa-sisa ganja di saluran pencernaannya, menjadikannya penemuan pertama di dunia yang menunjukkan bahwa manusia pra-modern mengonsumsi ganja.
Analisis terhadap sisa-sisa ganja tersebut menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah merokoknya, bukan memakannya. Hal ini didukung oleh bukti bahwa ganja tersebut telah diolah menjadi bentuk yang dapat dibakar.
Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang budaya dan kesehatan manusia pra-modern. Para peneliti percaya bahwa manusia pra-modern mungkin mengonsumsi ganja untuk tujuan pengobatan, seperti untuk mengobati rasa sakit, kecemasan, atau gangguan tidur.
“Ini adalah penemuan yang sangat penting,” kata Dr. Tom Higham, seorang arkeolog dari University of Bristol yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dari The Sun (1/12/2023).
“Ini menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah menggunakan ganja untuk tujuan medis, dan ini adalah bukti paling awal dari penggunaan ganja untuk tujuan medis yang pernah ditemukan.”
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah mengembangkan pengetahuan yang luas tentang tanaman obat. “Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanaman dan khasiat obatnya,” kata Dr. Higham.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour. Penemuan ini sangat menarik dan memberikan wawasan baru tentang budaya dan kesehatan manusia pra-modern.
Penggunaan ganja untuk tujuan medis telah dipraktikkan selama ribuan tahun, dan penemuan ini menunjukkan bahwa praktik ini telah dimulai sejak zaman prasejarah.
Penemuan ini juga memiliki implikasi penting bagi penelitian medis modern. Ganja telah terbukti memiliki berbagai khasiat obat, dan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan ganja oleh manusia pra-modern dapat membantu kita untuk lebih memahami potensi manfaatnya.
Kerangka tersebut ditemukan dengan sisa-sisa ganja di saluran pencernaannya, menjadikannya penemuan pertama di dunia yang menunjukkan bahwa manusia pra-modern mengonsumsi ganja.
Analisis terhadap sisa-sisa ganja tersebut menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah merokoknya, bukan memakannya. Hal ini didukung oleh bukti bahwa ganja tersebut telah diolah menjadi bentuk yang dapat dibakar.
Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang budaya dan kesehatan manusia pra-modern. Para peneliti percaya bahwa manusia pra-modern mungkin mengonsumsi ganja untuk tujuan pengobatan, seperti untuk mengobati rasa sakit, kecemasan, atau gangguan tidur.
“Ini adalah penemuan yang sangat penting,” kata Dr. Tom Higham, seorang arkeolog dari University of Bristol yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dari The Sun (1/12/2023).
“Ini menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah menggunakan ganja untuk tujuan medis, dan ini adalah bukti paling awal dari penggunaan ganja untuk tujuan medis yang pernah ditemukan.”
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa manusia pra-modern telah mengembangkan pengetahuan yang luas tentang tanaman obat. “Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanaman dan khasiat obatnya,” kata Dr. Higham.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour. Penemuan ini sangat menarik dan memberikan wawasan baru tentang budaya dan kesehatan manusia pra-modern.
Penggunaan ganja untuk tujuan medis telah dipraktikkan selama ribuan tahun, dan penemuan ini menunjukkan bahwa praktik ini telah dimulai sejak zaman prasejarah.
Penemuan ini juga memiliki implikasi penting bagi penelitian medis modern. Ganja telah terbukti memiliki berbagai khasiat obat, dan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan ganja oleh manusia pra-modern dapat membantu kita untuk lebih memahami potensi manfaatnya.
(wbs)