Demi Sampel Bulan dari China, NASA Melanggar Aturan AS
loading...
A
A
A
NEW YORK - NASA merilis pernyataan yang mengimbau para peneliti untuk mengumpulkan sampel bulan dari China. Pernyataan ini dikeluarkan setelah NASA menghindari larangan AS yang melarang kerja sama dengan China di luar angkasa.
Dalam pernyataannya, NASA mengatakan bahwa sampel bulan dari China dapat memberikan wawasan penting tentang sejarah bulan dan asal usul tata surya.
Seperti dilansir dari Wion News, Minggu, (3/12/2023), NASA juga mengatakan bahwa kerja sama dengan China di bidang luar angkasa dapat bermanfaat bagi kedua negara.
Larangan AS terhadap kerja sama dengan China di luar angkasa telah berlaku sejak tahun 2018. Larangan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas meningkatnya persaingan antara AS dan China di bidang militer dan teknologi.
Namun, NASA telah lama mengkritik larangan ini. NASA mengatakan bahwa larangan ini tidak hanya merugikan penelitian ilmiah, tetapi juga dapat membahayakan keamanan nasional AS.
Pada bulan November 2023, NASA mengajukan permintaan kepada pemerintah AS untuk mencabut larangan tersebut. Permintaan ini disetujui oleh pemerintah AS pada tanggal 2 Desember 2023.
Dengan dicabutnya larangan tersebut, NASA kini dapat bekerja sama dengan China dalam berbagai proyek luar angkasa, termasuk misi pengumpulan sampel bulan.
Sampel bulan dari China dapat memberikan wawasan penting tentang sejarah bulan dan asal usul tata surya. Sampel tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari komposisi bulan, sejarah geologinya, dan keberadaan air di bulan.
Kerja sama dengan China di bidang luar angkasa juga dapat bermanfaat bagi kedua negara. Kerja sama ini dapat membantu AS untuk meningkatkan kemampuannya dalam penelitian luar angkasa, dan dapat membantu China untuk mendapatkan akses ke teknologi dan pengetahuan dari AS.
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kerja sama NASA dengan China dalam pengumpulan sampel bulan:
Dalam pernyataannya, NASA mengatakan bahwa sampel bulan dari China dapat memberikan wawasan penting tentang sejarah bulan dan asal usul tata surya.
Seperti dilansir dari Wion News, Minggu, (3/12/2023), NASA juga mengatakan bahwa kerja sama dengan China di bidang luar angkasa dapat bermanfaat bagi kedua negara.
Larangan AS terhadap kerja sama dengan China di luar angkasa telah berlaku sejak tahun 2018. Larangan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas meningkatnya persaingan antara AS dan China di bidang militer dan teknologi.
Namun, NASA telah lama mengkritik larangan ini. NASA mengatakan bahwa larangan ini tidak hanya merugikan penelitian ilmiah, tetapi juga dapat membahayakan keamanan nasional AS.
Pada bulan November 2023, NASA mengajukan permintaan kepada pemerintah AS untuk mencabut larangan tersebut. Permintaan ini disetujui oleh pemerintah AS pada tanggal 2 Desember 2023.
Dengan dicabutnya larangan tersebut, NASA kini dapat bekerja sama dengan China dalam berbagai proyek luar angkasa, termasuk misi pengumpulan sampel bulan.
Sampel bulan dari China dapat memberikan wawasan penting tentang sejarah bulan dan asal usul tata surya. Sampel tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari komposisi bulan, sejarah geologinya, dan keberadaan air di bulan.
Kerja sama dengan China di bidang luar angkasa juga dapat bermanfaat bagi kedua negara. Kerja sama ini dapat membantu AS untuk meningkatkan kemampuannya dalam penelitian luar angkasa, dan dapat membantu China untuk mendapatkan akses ke teknologi dan pengetahuan dari AS.
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kerja sama NASA dengan China dalam pengumpulan sampel bulan: