Gunung Berapi Bawah Laut Ditemukan di indonesia, Tingginya Melebihi Burj Khalifa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti menemukan 3 gunung berapi bawah laut raksasa di lepas pantai Pasifik Kanada, Indonesia, dan Guatemala.
Gunung pertama dinamai "Gunung Api Bawah Laut Icy Strait" (Icy Strait Caldera Volcano), dan memiliki ketinggian 1.100 meter (3.600 kaki) dari dasar laut.
Seperti dilansir dari Wion News, Minggu (3/12/2023), gunung ini dua kali lebih besar dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Gunung Api Bawah Laut Icy Strait diperkirakan terbentuk sekitar 10 juta tahun yang lalu, dan masih aktif hingga saat ini.
Gunung ini mengeluarkan cairan panas dari dalam bumi, yang menyebabkan terbentuknya karang laut dalam di sekitarnya.
Karang-karang tersebut menjadi habitat bagi berbagai macam makhluk laut, termasuk ikan, kerang, dan gurita.
Tak hanya itu, Para peneliti, menemukan gunung berapi di dasar Samudera Pasifik di lepas pantai Guatemala.
Gunung bawah laut yang ditemukan memiliki tinggi 1.600 meter (5.249 kaki), hampir dua kali tinggi Burj Khalifa di Dubai.
Penemuan ini merupakan salah satu penemuan gunung bawah laut terbesar yang pernah tercatat. Gunung ini memberikan wawasan baru tentang sejarah geologi dan biologi laut Pasifik.
Selain di lepas pantai Pasifik Kanada, gunung bawah laut raksasa juga ditemukan di beberapa tempat lain di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada bulan Februari 2023, para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan gunung bawah laut raksasa di lepas pantai Pacitan, Jawa Timur. Gunung tersebut dinamai "Gunung Api Bawah Laut Pacitan", dan memiliki ketinggian 2.300 meter (7.500 kaki).
Penemuan gunung bawah laut raksasa di Indonesia ini menunjukkan bahwa wilayah perairan Indonesia masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.
Ahli hidrograf dan kelautan dari Schmidt Ocean Institute Tomer Ketter,mengatakan bahwa gunung laut tersebut tidak ada dalam database yang mengukur kedalaman laut.
Dalam siaran persnya, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute Dr Jyotika Virmani mengatakan, “Gunung laut setinggi lebih dari 1,5 kilometer yang hingga kini tersembunyi di bawah ombak benar-benar menyoroti betapa banyak hal yang belum kita temukan.”
“Peta dasar laut yang lengkap adalah elemen mendasar dalam memahami Samudera kita, jadi sangat menarik untuk hidup di era di mana teknologi memungkinkan kita memetakan dan melihat bagian-bagian menakjubkan dari planet kita untuk pertama kalinya,” tambahnya.
Gunung pertama dinamai "Gunung Api Bawah Laut Icy Strait" (Icy Strait Caldera Volcano), dan memiliki ketinggian 1.100 meter (3.600 kaki) dari dasar laut.
Seperti dilansir dari Wion News, Minggu (3/12/2023), gunung ini dua kali lebih besar dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Gunung Api Bawah Laut Icy Strait diperkirakan terbentuk sekitar 10 juta tahun yang lalu, dan masih aktif hingga saat ini.
Gunung ini mengeluarkan cairan panas dari dalam bumi, yang menyebabkan terbentuknya karang laut dalam di sekitarnya.
Karang-karang tersebut menjadi habitat bagi berbagai macam makhluk laut, termasuk ikan, kerang, dan gurita.
Tak hanya itu, Para peneliti, menemukan gunung berapi di dasar Samudera Pasifik di lepas pantai Guatemala.
Gunung bawah laut yang ditemukan memiliki tinggi 1.600 meter (5.249 kaki), hampir dua kali tinggi Burj Khalifa di Dubai.
Penemuan ini merupakan salah satu penemuan gunung bawah laut terbesar yang pernah tercatat. Gunung ini memberikan wawasan baru tentang sejarah geologi dan biologi laut Pasifik.
Selain di lepas pantai Pasifik Kanada, gunung bawah laut raksasa juga ditemukan di beberapa tempat lain di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada bulan Februari 2023, para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan gunung bawah laut raksasa di lepas pantai Pacitan, Jawa Timur. Gunung tersebut dinamai "Gunung Api Bawah Laut Pacitan", dan memiliki ketinggian 2.300 meter (7.500 kaki).
Penemuan gunung bawah laut raksasa di Indonesia ini menunjukkan bahwa wilayah perairan Indonesia masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.
Ahli hidrograf dan kelautan dari Schmidt Ocean Institute Tomer Ketter,mengatakan bahwa gunung laut tersebut tidak ada dalam database yang mengukur kedalaman laut.
Dalam siaran persnya, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute Dr Jyotika Virmani mengatakan, “Gunung laut setinggi lebih dari 1,5 kilometer yang hingga kini tersembunyi di bawah ombak benar-benar menyoroti betapa banyak hal yang belum kita temukan.”
“Peta dasar laut yang lengkap adalah elemen mendasar dalam memahami Samudera kita, jadi sangat menarik untuk hidup di era di mana teknologi memungkinkan kita memetakan dan melihat bagian-bagian menakjubkan dari planet kita untuk pertama kalinya,” tambahnya.
(wbs)