Para Astronom Temukan Sistem Galaksi Langka dengan Formasi 6 Planet
loading...
A
A
A
PARIS - Para astronom menemukan sistem galaksi langka dengan formasi enam planet mengorbit atau mengelilingi satu bintang dalam pola geometris rumit. Sistem orbit yang tidak biasa ini diberi nama fenomena resonansi orbital atau rantai resonansi.
Enam planet dalam sistem mengorbit dengan pola, satu planet menyelesaikan tiga orbit. Sementara yang lain menyelesaikan dua orbit dan satu planet menyelesaikan enam orbit.
Kemudian planet yang lain menyelesaikan satu orbit dan yang lain menyelesaikan empat orbit sementara yang lain menyelesaikan tiga orbit, dan seterusnya. Keenam planet tersebut membentuk apa yang disebut “rantai resonansi” yang masing-masing beresonansi dengan planet di sebelahnya.
Pola ini diketahui para astronom dengan menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA dan European Space Agency (ESA) yang mengkarakterisasi ExOPlanet Satellite (CHEOPS). Kemudian para peneliti membuat gambaran sistem HD110067 yang indah namun kompleks, terletak 100 tahun cahaya jauhnya.
“Di antara lebih dari 5.000 exoplanet yang ditemukan mengorbit bintang selain Matahari kita, resonansi bukanlah hal mustahil, begitu pula sistem dengan beberapa planet. Namun yang sangat jarang terjadi adalah menemukan sistem yang resonansinya menjangkau rantai panjang enam planet,” jelas Hugh Osborn dari Universitas Bern, dikutip SINDOnews dari laman digitaltrends, Minggu (3/12/2023).
Planet-planet di sistem ini semuanya termasuk jenis yang disebut sub-Neptunus, yaitu planet yang lebih kecil dari Neptunus. Kondisinya tidak seperti planet mana pun di tata surya kita, namun dianggap sebagai salah satu planet ekstrasurya yang paling umum.
Planet-planet diperkirakan sering terbentuk dalam resonansi, karena adanya gaya gravitasi yang terlibat. Namun, keseimbangan halus ini mudah hilang akibat gangguan seperti bintang yang lewat atau dampak asteroid atau komet besar.
Para peneliti tertarik untuk menyelidiki sistem galaksi bintang seperti HD110067 karena dapat menunjukkan seperti apa suatu sistem jika tidak mengalami peristiwa dramatis ini. “Ini menunjukkan kepada kita konfigurasi asli sistem planet yang masih bertahan tanpa tersentuh,” kata Rafael Luque dari Universitas Chicago.
Enam planet dalam sistem mengorbit dengan pola, satu planet menyelesaikan tiga orbit. Sementara yang lain menyelesaikan dua orbit dan satu planet menyelesaikan enam orbit.
Kemudian planet yang lain menyelesaikan satu orbit dan yang lain menyelesaikan empat orbit sementara yang lain menyelesaikan tiga orbit, dan seterusnya. Keenam planet tersebut membentuk apa yang disebut “rantai resonansi” yang masing-masing beresonansi dengan planet di sebelahnya.
Pola ini diketahui para astronom dengan menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA dan European Space Agency (ESA) yang mengkarakterisasi ExOPlanet Satellite (CHEOPS). Kemudian para peneliti membuat gambaran sistem HD110067 yang indah namun kompleks, terletak 100 tahun cahaya jauhnya.
“Di antara lebih dari 5.000 exoplanet yang ditemukan mengorbit bintang selain Matahari kita, resonansi bukanlah hal mustahil, begitu pula sistem dengan beberapa planet. Namun yang sangat jarang terjadi adalah menemukan sistem yang resonansinya menjangkau rantai panjang enam planet,” jelas Hugh Osborn dari Universitas Bern, dikutip SINDOnews dari laman digitaltrends, Minggu (3/12/2023).
Planet-planet di sistem ini semuanya termasuk jenis yang disebut sub-Neptunus, yaitu planet yang lebih kecil dari Neptunus. Kondisinya tidak seperti planet mana pun di tata surya kita, namun dianggap sebagai salah satu planet ekstrasurya yang paling umum.
Planet-planet diperkirakan sering terbentuk dalam resonansi, karena adanya gaya gravitasi yang terlibat. Namun, keseimbangan halus ini mudah hilang akibat gangguan seperti bintang yang lewat atau dampak asteroid atau komet besar.
Para peneliti tertarik untuk menyelidiki sistem galaksi bintang seperti HD110067 karena dapat menunjukkan seperti apa suatu sistem jika tidak mengalami peristiwa dramatis ini. “Ini menunjukkan kepada kita konfigurasi asli sistem planet yang masih bertahan tanpa tersentuh,” kata Rafael Luque dari Universitas Chicago.
(wib)