Rusia Gunakan Hulu Ledak Termobarik pada Drone Kamikaze Geran-2
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sejumlah bukti di medan perang Ukraina menunjukkan Rusia menggunakan hulu ledak termobarik baru untuk mempersenjatai drone kamikaze Geran-2 atau Shahed-136. Hulu ledak termobarik seberat 40 kg diperkirakan mampu menciptakan kerusakan 10 kali lebih kuat.
Memahami dampak hulu ledak termobarik seberat 40 kilogram pada Geran-2/Shahed-136 bisa menjadi tugas yang rumit, mengingat banyaknya faktor yang berperan. Diperkirakan kekuatan hulu ledak tersebut tentu dapat berdampak pada area yang cukup luas, berpotensi mencakup ratusan meter persegi.
Sebagai gambaran, penyembur api jet Bumblebee yang jauh lebih kecil hanya memiliki berat 3 kilogram mampu menghantam ruangan seluas 80 meter kubik di dalam ruangan atau radius 50 meter persegi di luar ruangan. Sekarang bayangkan kekuatan muatan seberat 40 kg yang dibawa drone kamikaze Geran-2.
“Bahan peledak termobarik saat meledak, menimbulkan gelombang kejut yang diikuti elemen ramuan termobarik. Campuran ini berinteraksi dengan udara sekitar dan komponennya, sehingga menghasilkan awan yang memiliki suhu antara 2400 hingga 2600 °C dalam waktu satu detik,” tulis laman Bulgarian Military, Selasa (5/12/2023).
Bagian yang mengerikan adalah “awan” panas yang terbentuk tidak bisa dihindari bahkan dengan berlindung di balik bunker. Akibat dari ledakan ini bukan hanya panas yang luar biasa, namun gelombang kejut yang sangat kuat yang dapat berdampak buruk pada paru-paru dan sistem pendengaran.
Para ahli militer sering menyamakan potensi hulu ledak termobarik ini dengan TOS-1A Solntsepek, sebuah sistem penyembur api jet berat yang besar. Berat pasti hulu ledak yang dimiliki TOS-1A tidak diungkapkan secara resmi, sehingga diasumsikan 30 kilogram hingga 90 kilogram.
Selain itu, ada variasi pada misilnya sendiri, dengan bobot berfluktuasi antara 173 dan 217 kilogram. Meskipun diperkirakan bahwa hulu ledak sebesar ini dapat berdampak pada sebagian besar gardu induk atau gudang, kekuatan sebenarnya dari senjata termobarik terletak pada penyebaran efektifnya di area tertutup.
Memahami dampak hulu ledak termobarik seberat 40 kilogram pada Geran-2/Shahed-136 bisa menjadi tugas yang rumit, mengingat banyaknya faktor yang berperan. Diperkirakan kekuatan hulu ledak tersebut tentu dapat berdampak pada area yang cukup luas, berpotensi mencakup ratusan meter persegi.
Sebagai gambaran, penyembur api jet Bumblebee yang jauh lebih kecil hanya memiliki berat 3 kilogram mampu menghantam ruangan seluas 80 meter kubik di dalam ruangan atau radius 50 meter persegi di luar ruangan. Sekarang bayangkan kekuatan muatan seberat 40 kg yang dibawa drone kamikaze Geran-2.
Baca Juga
“Bahan peledak termobarik saat meledak, menimbulkan gelombang kejut yang diikuti elemen ramuan termobarik. Campuran ini berinteraksi dengan udara sekitar dan komponennya, sehingga menghasilkan awan yang memiliki suhu antara 2400 hingga 2600 °C dalam waktu satu detik,” tulis laman Bulgarian Military, Selasa (5/12/2023).
Bagian yang mengerikan adalah “awan” panas yang terbentuk tidak bisa dihindari bahkan dengan berlindung di balik bunker. Akibat dari ledakan ini bukan hanya panas yang luar biasa, namun gelombang kejut yang sangat kuat yang dapat berdampak buruk pada paru-paru dan sistem pendengaran.
Para ahli militer sering menyamakan potensi hulu ledak termobarik ini dengan TOS-1A Solntsepek, sebuah sistem penyembur api jet berat yang besar. Berat pasti hulu ledak yang dimiliki TOS-1A tidak diungkapkan secara resmi, sehingga diasumsikan 30 kilogram hingga 90 kilogram.
Selain itu, ada variasi pada misilnya sendiri, dengan bobot berfluktuasi antara 173 dan 217 kilogram. Meskipun diperkirakan bahwa hulu ledak sebesar ini dapat berdampak pada sebagian besar gardu induk atau gudang, kekuatan sebenarnya dari senjata termobarik terletak pada penyebaran efektifnya di area tertutup.
(wib)