Lubang Raksasa Muncul di Matahari, Berukuran 60 Kali Bumi dan Muntahkan Angin Supercepat

Rabu, 06 Desember 2023 - 07:31 WIB
loading...
Lubang Raksasa Muncul di Matahari, Berukuran 60 Kali Bumi dan Muntahkan Angin Supercepat
Bidang gelap mengerikan, yang dikenal sebagai lubang koronal, muncul di ekuator matahari. Foto/NASA/ESA/Live Science
A A A
FLORIDA - Bidang gelap mengerikan, yang dikenal sebagai lubang koronal, muncul di ekuator matahari . Lubang raksasa yang berukuran 60 kali Bumi ini memuntahkan angin matahari yang sangat cepat melaju menuju Bumi .

Lubang gelap raksasa yang terbuka di permukaan matahari terbentuk pada 2 Desember 2023 dan memuntahkan aliran radiasi atau angin matahari yang sangat cepat tepat ke arah bumi. Ukuran lubang raksasa sekitar 800.000 km belum pernah terjadi sebelumnya.

Bercak gelap raksasa, menurut laporan Spaceweather, terbentuk hanya dalam 24 jam. Sejak tanggal 4 Desember 2023, lubang raksasa di dekat ekuator matahari itu posisinya mengarah ke Bumi.



Lubang koronal terjadi ketika medan magnet yang menahan matahari di tempatnya tiba-tiba terbuka. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) kondisi itu menyebabkan isi permukaan atas matahari mengalir dalam bentuk angin matahari.

Lubang koronal tampak sebagai bercak gelap karena lebih dingin dan kurang padat dibandingkan plasma di sekitarnya. Hal ini serupa dengan penyebab bintik matahari tampak berwarna hitam – namun tidak seperti bintik matahari, lubang koronal tidak terlihat kecuali jika dilihat dalam sinar ultraviolet.
Lubang Raksasa Muncul di Matahari, Berukuran 60 Kali Bumi dan Muntahkan Angin Supercepat


“Aliran radiasi dari lubang koronal jauh lebih cepat dibandingkan angin matahari normal. Seringkali memicu gangguan pada perisai magnet bumi, yang dikenal sebagai badai geomagnetik,” keterangan NOAA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (6/12/2023).

Para ahli awalnya memperkirakan lubang terbaru ini dapat memicu badai geomagnetik moderat (G2), yang dapat memicu pemadaman radio dan tampilan aurora yang kuat selama beberapa hari ke depan. Namun, intensitas angin matahari kurang dari yang diperkirakan, sehingga badai yang dihasilkan sejauh ini hanya lemah (G1).



Tidak jelas berapa lama lubang tersebut akan bertahan di Matahari, tetapi lubang koronal sebelumnya telah bertahan lebih dari satu kali rotasi matahari atau 27 hari. Namun, lubang hitam raksasa tersebut akan segera berputar menjauhi Bumi.

Aktivitas matahari telah meningkat sepanjang tahun ketika matahari mendekati puncak ledakan dalam siklus matahari sekitar 11 tahun, yang dikenal sebagai solar maksimum. Namun, anehnya, lubang koronal raksasa baru ini tidak seharusnya menjadi bagian dari peningkatan aktivitas matahari ini.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)