Peristiwa Langka, Badak Putih Pertama Lahir dalam Beberapa Dekade
loading...
A
A
A
PHOENIX - Seekor badak putih lahir untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade pada 7 November 2023 di Kebun Binatang Arizona, Amerika Serikat (AS). Anak badak putih betina diberi nama Masiki atau disingkat Siki, lahir dari orang tuanya Zuri dan Maoto.
Menurut pejabat dari Wildlife World Zoo, Aquarium, dan Safari Park, nama Masiki berarti “topeng” dari bahasa Bantu. Rumpun bahasa Bantu terdiri dari sekitar 600 bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bantu di Afrika Tengah, Selatan, Timur, dan Tenggara.
“Dia sulit dipantau melalui USG karena telinganya selalu menghalangi dan setelah dia lahir, telinganya adalah salah satu benda pertama yang bergerak setelah lahir,” kata spesialis badak Wildlife World, Emily Kading dikutip SINDOnews dari laman KTAR News, Rabu (6/12/2023).
Kebun Binatang Wildlife World, Akuarium & Taman Safari, yang terletak di Taman Litchfield, dekat Phoenix, memulai rencana penangkaran konservasi badak sekitar satu dekade lalu. Proyek ini mendatangkan tiga badak betina yang tidak berkerabat dan menjadi yatim piatu di Afrika Selatan.
Wildlife World juga memperoleh badak jantan yang pernah diimpor dari Taman Safari Kebun Binatang San Diego. “Bayi ini membuka garis keturunan baru yang akan memainkan peran penting dalam konservasi badak selama beberapa dekade mendatang,” kata presiden Wildlife World Kristy Hayden.
Menurut Wildlife World, seluruh populasi badak terancam. Pada awal abad ke-20, diperkirakan ada skeitar 500.000 badak berkeliaran di alam liar. Saat ini, jumlahnya sekitar 27.000 badak hidup di Afrika.
“Saya bersyukur Wildlife World memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mengimpor induknya, Zuri, dari Afrika. Di mana dia tidak lagi berisiko dibunuh oleh pemburu liar, dan menyediakan lingkungan alami bagi dia dan Maoto untuk berkembang biak,” kata Hayden.
Wildlife World juga bekerja sama dengan American Institute of Rhinoceros Science (AIRS) untuk mendukung upaya konservasi badak guna meningkatkan keragaman genetik dan memerangi kepunahan badak.
Menurut pejabat dari Wildlife World Zoo, Aquarium, dan Safari Park, nama Masiki berarti “topeng” dari bahasa Bantu. Rumpun bahasa Bantu terdiri dari sekitar 600 bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bantu di Afrika Tengah, Selatan, Timur, dan Tenggara.
“Dia sulit dipantau melalui USG karena telinganya selalu menghalangi dan setelah dia lahir, telinganya adalah salah satu benda pertama yang bergerak setelah lahir,” kata spesialis badak Wildlife World, Emily Kading dikutip SINDOnews dari laman KTAR News, Rabu (6/12/2023).
Kebun Binatang Wildlife World, Akuarium & Taman Safari, yang terletak di Taman Litchfield, dekat Phoenix, memulai rencana penangkaran konservasi badak sekitar satu dekade lalu. Proyek ini mendatangkan tiga badak betina yang tidak berkerabat dan menjadi yatim piatu di Afrika Selatan.
Wildlife World juga memperoleh badak jantan yang pernah diimpor dari Taman Safari Kebun Binatang San Diego. “Bayi ini membuka garis keturunan baru yang akan memainkan peran penting dalam konservasi badak selama beberapa dekade mendatang,” kata presiden Wildlife World Kristy Hayden.
Menurut Wildlife World, seluruh populasi badak terancam. Pada awal abad ke-20, diperkirakan ada skeitar 500.000 badak berkeliaran di alam liar. Saat ini, jumlahnya sekitar 27.000 badak hidup di Afrika.
“Saya bersyukur Wildlife World memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mengimpor induknya, Zuri, dari Afrika. Di mana dia tidak lagi berisiko dibunuh oleh pemburu liar, dan menyediakan lingkungan alami bagi dia dan Maoto untuk berkembang biak,” kata Hayden.
Wildlife World juga bekerja sama dengan American Institute of Rhinoceros Science (AIRS) untuk mendukung upaya konservasi badak guna meningkatkan keragaman genetik dan memerangi kepunahan badak.
(wib)