Mengapa Bulan Terlihat di Siang Hari, Ini Penjelasan Ilmiahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penampakan Bulan terkadang terlihat hingga siang hari. Banyak yang percaya fenomena alam ini sebentuk siklus baru dari satelit Bumi.
Salah satu yang tidak meyakininya, yaitu Stew Peters, seorang broadcaster dan penganut teori konspirasi. Ia sampai mengunggah apa yang dia anggap sebagai bukti fenomena baru ke X.
"Purnama ini ada di tengah hari. Ini seharusnya tidak terjadi," tulis Peters dilansir dari IFL Science, Rabu (6/12/2023).
Meskipun ada sejumlah repost untuk gambar bulan yang biasa, pengguna lain setuju bahwa ada yang salah dengan kondisi langit. "Saya sudah perhatikan ini beberapa tahun sekarang. Saya berjalan 3 kali sehari dan selalu melihat bulan di satu sisi dan matahari di sisi lain di pagi dan sampai larut pagi," tulis seorang netizen, sebelum menyelipkan teori konspirasi kedua.
"Ada sesuatu yang sangat buatan di sini. Matahari sekarang putih, tidak kuning seperti dulu waktu kita masih kecil. Bulan bersinar seperti senter, tidak terlihat nyata. Kita pasti harus mempertanyakan apa yang terjadi dengan langit kita! Belum lagi semua chemtrails."
Sejatinya, matahari tidak berubah warna. Warnanya tetap biru kehijauan, meskipun matahari mungkin tampak lebih kuning saat masih muda karena tingkat polusi yang lebih tinggi. Adapun bulan, meskipun terlihat terang di malam hari karena kurangnya cahaya, tetapi selalu terlihat pada siang hari, walaupun selama beberapa hari tidak tampak terlihat.
Bulan dapat memantulkan sinar matahari ke bumi selama sebagian besar fase bulan pada siang hari dan di malam hari. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh atau merupakan bukti adanya semacam konspirasi pemindahan bulan, yang sering kali terjadi. Hanya perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk memandang ke langit.
MG/Athaya Ramadhan
Salah satu yang tidak meyakininya, yaitu Stew Peters, seorang broadcaster dan penganut teori konspirasi. Ia sampai mengunggah apa yang dia anggap sebagai bukti fenomena baru ke X.
"Purnama ini ada di tengah hari. Ini seharusnya tidak terjadi," tulis Peters dilansir dari IFL Science, Rabu (6/12/2023).
Meskipun ada sejumlah repost untuk gambar bulan yang biasa, pengguna lain setuju bahwa ada yang salah dengan kondisi langit. "Saya sudah perhatikan ini beberapa tahun sekarang. Saya berjalan 3 kali sehari dan selalu melihat bulan di satu sisi dan matahari di sisi lain di pagi dan sampai larut pagi," tulis seorang netizen, sebelum menyelipkan teori konspirasi kedua.
"Ada sesuatu yang sangat buatan di sini. Matahari sekarang putih, tidak kuning seperti dulu waktu kita masih kecil. Bulan bersinar seperti senter, tidak terlihat nyata. Kita pasti harus mempertanyakan apa yang terjadi dengan langit kita! Belum lagi semua chemtrails."
Sejatinya, matahari tidak berubah warna. Warnanya tetap biru kehijauan, meskipun matahari mungkin tampak lebih kuning saat masih muda karena tingkat polusi yang lebih tinggi. Adapun bulan, meskipun terlihat terang di malam hari karena kurangnya cahaya, tetapi selalu terlihat pada siang hari, walaupun selama beberapa hari tidak tampak terlihat.
Bulan dapat memantulkan sinar matahari ke bumi selama sebagian besar fase bulan pada siang hari dan di malam hari. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh atau merupakan bukti adanya semacam konspirasi pemindahan bulan, yang sering kali terjadi. Hanya perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk memandang ke langit.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)