Ini Penyebab Penguin Tidur Lebih dari 10.000 Kali Setiap Hari
loading...
A
A
A
PARIS - Secara teknis penguin membutuhkan waktu tidur rata-rata sekitar 11 jam dalam satu hari. Uniknya, penguin bisa tertidur ribuan kali dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan tidur selama 11 jam.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Paul-Antoine Libourel dari Lyon Neuroscience Research Center mengungkapkan fakta unik cara tidur penguin. Jadi penguin mampu tidur ribuan kali hanya dalam durasi beberapa detik, rata-rata 4 detik.
Jadi kondisi ini mirip manusia yang kurang tidur, sehingga bisa terlelap hanya beberapa detik. Bedanya kondisi ini pada manusia jelas bertanda kurang baik untuk kesehatan, apalagi saat berkendara tentu berbahaya.
Penguin mengembangkan kemampuan tidur secara singkat selama ribuan kali dalam sehari untuk keselamatan diri mereka. Dengan cara tidur seperti ini burung yang tak bisa terbang ini dapat tetap waspada dari sergapan hewan predator.
“Jadi, apa yang tidak normal pada manusia bisa jadi normal pada burung atau hewan lain. Setidaknya dalam kondisi tertentu,” kata ilmuwan Christian Harding dan Vladyslav Vyazovskiy dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Kamis (7/12/2023).
Dalam penelitian ini para ilmuwan menanamkan elektroda pada 14 burung di sebuah koloni di Pulau King George pada bulan Desember 2019. Mereka mencatat aktivitas listrik di otak dan otot leher, dan menggunakan akselerometer dan GPS untuk mempelajari pergerakan tubuh dan lokasi.
Dikombinasikan dengan rekaman video dan observasi langsung selama beberapa hari, mereka mampu mengidentifikasi banyak keanehan. Tidurnya penguin terjadi sambil berdiri atau berbaring untuk mengerami telurnya, dengan rata-rata waktu 3,91 detik. Totaln mereka tidur lebih dari 10.000 kali sehari.
Penguin yang berada di pinggiran koloni mendapatkan waktu tidur yang lebih lama dan lebih nyenyak dibandingkan penguin yang berada di tengah. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingginya kebisingan dan benturan fisik yang terjadi di tengah-tengah koloni.
Meskipun para ilmuwan tidak secara langsung mengukur apakah burung mendapatkan manfaat tidur yang memulihkan, fakta bahwa penguin berhasil berkembang biak dengan baik. Namun pada manusia, kondisi tidur terpecah-pecah seperti sleep apnea berdampak pada fungsi kognitif dan bahkan dapat memicu penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Paul-Antoine Libourel dari Lyon Neuroscience Research Center mengungkapkan fakta unik cara tidur penguin. Jadi penguin mampu tidur ribuan kali hanya dalam durasi beberapa detik, rata-rata 4 detik.
Jadi kondisi ini mirip manusia yang kurang tidur, sehingga bisa terlelap hanya beberapa detik. Bedanya kondisi ini pada manusia jelas bertanda kurang baik untuk kesehatan, apalagi saat berkendara tentu berbahaya.
Baca Juga
Penguin mengembangkan kemampuan tidur secara singkat selama ribuan kali dalam sehari untuk keselamatan diri mereka. Dengan cara tidur seperti ini burung yang tak bisa terbang ini dapat tetap waspada dari sergapan hewan predator.
“Jadi, apa yang tidak normal pada manusia bisa jadi normal pada burung atau hewan lain. Setidaknya dalam kondisi tertentu,” kata ilmuwan Christian Harding dan Vladyslav Vyazovskiy dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Kamis (7/12/2023).
Dalam penelitian ini para ilmuwan menanamkan elektroda pada 14 burung di sebuah koloni di Pulau King George pada bulan Desember 2019. Mereka mencatat aktivitas listrik di otak dan otot leher, dan menggunakan akselerometer dan GPS untuk mempelajari pergerakan tubuh dan lokasi.
Dikombinasikan dengan rekaman video dan observasi langsung selama beberapa hari, mereka mampu mengidentifikasi banyak keanehan. Tidurnya penguin terjadi sambil berdiri atau berbaring untuk mengerami telurnya, dengan rata-rata waktu 3,91 detik. Totaln mereka tidur lebih dari 10.000 kali sehari.
Penguin yang berada di pinggiran koloni mendapatkan waktu tidur yang lebih lama dan lebih nyenyak dibandingkan penguin yang berada di tengah. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingginya kebisingan dan benturan fisik yang terjadi di tengah-tengah koloni.
Meskipun para ilmuwan tidak secara langsung mengukur apakah burung mendapatkan manfaat tidur yang memulihkan, fakta bahwa penguin berhasil berkembang biak dengan baik. Namun pada manusia, kondisi tidur terpecah-pecah seperti sleep apnea berdampak pada fungsi kognitif dan bahkan dapat memicu penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
(wib)