Unik, Gereja Ini Dibangun di dalam Pohon Hidup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah gereja menarik perhatian publik karena dibangun di dalam batang pohon besar. Saking populernya, gereja pohon di dekat kota Konitsa, Yunani itu menarik ribuan pengunjung setiap tahun, baik dari dalam maupun luar negeri.
Gereja pohon Saint Paisios ini tepatnya berada sekitar 22 kilometer di utara Konitsa, di desa Agia Varvara, Yunani barat laut.
Dalam proses pembangunannya, batang pohon yang awalnya lemah ini disangga dari dalam dengan batu oleh seorang penduduk setempat dan diubah menjadi tempat ziarah bernama Dentrokklisia. Nama ini untuk menghormati Saint Paisios.
Greek Reporter melansir, Rabu (25/9/2024) tanda-tanda batang pohon itu sebuah gereja karena di bagian luarnya terdapat sebuah lonceng kecil. Sementara di dalamnya hanya cukup untuk dua orang dewasa.
Terdapat pula tempat untuk menyalakan lilin, tempat lilin, ikon Kristus, ikon Perawan Maria, dan ikon Saint Paisios di bagian tengah. Saint Paisios, salah satu figur yang paling dihormati di Gereja Ortodoks, diyakini pernah melewati daerah ini saat masih muda, melakukan pekerjaan pertukangan dan perbaikan di rumah-rumah penduduk setempat.
Pohon tersebut sempat mengalami kerusakan akibat dibakar oleh orang-orang yang singgah untuk menghangatkan diri atau memanggang makanan. Kondisi pohon semakin memburuk setiap tahunnya, dan ada kekhawatiran pohon itu akan roboh. Namun, pohon itu kembali hijau dan menjadi daya tarik penting di daerah tersebut.
Gereja pohon ini menjadi salah satu destinasi utama di Konitsa, menurut panduan dunia TripAdvisor, dan memenangkan penghargaan Best Travelers Choice 2021 untuk atraksi dan kegiatan di Konitsa.
Ketokohan Saint Paisios dikenal karena nubuat-nubuatnya yang luar biasa, banyak mukjizat, pemahaman mendalam tentang cinta Tuhan, dan mistisisme, membuatnya menjadi salah satu santo yang paling dihormati di Gereja Ortodoks, terutama di Yunani, Siprus, dan Rusia.
Saint Paisios lahir di Cappadocia, Turki pada tahun 1924, dan melarikan diri ke Yunani bersama keluarganya sebagai pengungsi setelah pertukaran populasi antara Turki dan Yunani. Selama hidupnya, ia membuat banyak ramalan terkenal tentang peristiwa dunia dan politik, termasuk prediksi tentang perang di masa depan antara Turki dan Rusia yang akan menyebabkan Yunani memperluas wilayahnya ke daerah yang dulunya merupakan wilayah Yunani pada zaman kuno.
Ia menulis empat buku yang diterbitkan oleh Biara Santo Yohanes Sang Teolog: Saint Arsenios the Cappadocian (1991), Elder Hadji-Georgis the Athonite, 1809-1886 (1986), Athonite Fathers and Athonite Matters (1993), dan Letters (1994). Saint Paisios meninggal pada usia 69 tahun pada 1994 dan dikanonisasi pada 2015 oleh Sinode Suci Patriarkat Ekumenis.
Gereja memperingati hari rayanya setiap tanggal 12 Juli. Setiap tahun, ribuan peziarah datang ke Thessaloniki untuk memberikan penghormatan kepada Saint Paisios, yang makamnya terletak di Biara Santo Yohanes Sang Teolog.
Gereja pohon Saint Paisios ini tepatnya berada sekitar 22 kilometer di utara Konitsa, di desa Agia Varvara, Yunani barat laut.
Dalam proses pembangunannya, batang pohon yang awalnya lemah ini disangga dari dalam dengan batu oleh seorang penduduk setempat dan diubah menjadi tempat ziarah bernama Dentrokklisia. Nama ini untuk menghormati Saint Paisios.
Greek Reporter melansir, Rabu (25/9/2024) tanda-tanda batang pohon itu sebuah gereja karena di bagian luarnya terdapat sebuah lonceng kecil. Sementara di dalamnya hanya cukup untuk dua orang dewasa.
Terdapat pula tempat untuk menyalakan lilin, tempat lilin, ikon Kristus, ikon Perawan Maria, dan ikon Saint Paisios di bagian tengah. Saint Paisios, salah satu figur yang paling dihormati di Gereja Ortodoks, diyakini pernah melewati daerah ini saat masih muda, melakukan pekerjaan pertukangan dan perbaikan di rumah-rumah penduduk setempat.
Pohon tersebut sempat mengalami kerusakan akibat dibakar oleh orang-orang yang singgah untuk menghangatkan diri atau memanggang makanan. Kondisi pohon semakin memburuk setiap tahunnya, dan ada kekhawatiran pohon itu akan roboh. Namun, pohon itu kembali hijau dan menjadi daya tarik penting di daerah tersebut.
Gereja pohon ini menjadi salah satu destinasi utama di Konitsa, menurut panduan dunia TripAdvisor, dan memenangkan penghargaan Best Travelers Choice 2021 untuk atraksi dan kegiatan di Konitsa.
Ketokohan Saint Paisios dikenal karena nubuat-nubuatnya yang luar biasa, banyak mukjizat, pemahaman mendalam tentang cinta Tuhan, dan mistisisme, membuatnya menjadi salah satu santo yang paling dihormati di Gereja Ortodoks, terutama di Yunani, Siprus, dan Rusia.
Saint Paisios lahir di Cappadocia, Turki pada tahun 1924, dan melarikan diri ke Yunani bersama keluarganya sebagai pengungsi setelah pertukaran populasi antara Turki dan Yunani. Selama hidupnya, ia membuat banyak ramalan terkenal tentang peristiwa dunia dan politik, termasuk prediksi tentang perang di masa depan antara Turki dan Rusia yang akan menyebabkan Yunani memperluas wilayahnya ke daerah yang dulunya merupakan wilayah Yunani pada zaman kuno.
Ia menulis empat buku yang diterbitkan oleh Biara Santo Yohanes Sang Teolog: Saint Arsenios the Cappadocian (1991), Elder Hadji-Georgis the Athonite, 1809-1886 (1986), Athonite Fathers and Athonite Matters (1993), dan Letters (1994). Saint Paisios meninggal pada usia 69 tahun pada 1994 dan dikanonisasi pada 2015 oleh Sinode Suci Patriarkat Ekumenis.
Gereja memperingati hari rayanya setiap tanggal 12 Juli. Setiap tahun, ribuan peziarah datang ke Thessaloniki untuk memberikan penghormatan kepada Saint Paisios, yang makamnya terletak di Biara Santo Yohanes Sang Teolog.
(msf)