SpaceX dan ULA Terpilih Terbangkan Satelit AS
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah memilih dua perusahaan roket utamanya untuk memasukkan satelit untuk ke depannya.
Dua perusahaan tersebut yakni penyedia peluncuran militer United Launch Alliance (ULA) dan SpaceX. ULA akan menerima 60 persen dari kontrak peluncuran satelit departemen, sementara SpaceX akan menerima 40 persen. )
Kedua perusahaan itu mengalahkan saingannya Northrop Grumman dan Blue Origin untuk meluncurkan misi DoD yang direncanakan meluncurkan misi pada 2022 dan 2027.
Setiap peluncuran dapat menelan biaya lebih dari USD 100 juta. Departemen Pertahanan belum berkomitmen untuk jumlah pasti peluncuran selama periode lima tahun itu, tetapi mereka telah memberikan USD 316 juta kepada SpaceX dan USD 337 juta kepada ULA untuk memenuhi tanggal peluncuran tahun fiskal 2022.
“Ini adalah keputusan yang sangat sulit dan saya menghargai kerja keras yang diselesaikan industri untuk mengadaptasi sistem peluncuran komersial mereka agar secara terjangkau dan andal memenuhi persyaratan keamanan nasional kita yang lebih menekan,” kata Robert Bongiovi, direktur Perusahaan Peluncuran Pusat Sistem Luar Angkasa dan Rudal dikutip dari The Verge, Sabtu (8/8/2020)
Dua perusahaan tersebut yakni penyedia peluncuran militer United Launch Alliance (ULA) dan SpaceX. ULA akan menerima 60 persen dari kontrak peluncuran satelit departemen, sementara SpaceX akan menerima 40 persen. )
Kedua perusahaan itu mengalahkan saingannya Northrop Grumman dan Blue Origin untuk meluncurkan misi DoD yang direncanakan meluncurkan misi pada 2022 dan 2027.
Setiap peluncuran dapat menelan biaya lebih dari USD 100 juta. Departemen Pertahanan belum berkomitmen untuk jumlah pasti peluncuran selama periode lima tahun itu, tetapi mereka telah memberikan USD 316 juta kepada SpaceX dan USD 337 juta kepada ULA untuk memenuhi tanggal peluncuran tahun fiskal 2022.
“Ini adalah keputusan yang sangat sulit dan saya menghargai kerja keras yang diselesaikan industri untuk mengadaptasi sistem peluncuran komersial mereka agar secara terjangkau dan andal memenuhi persyaratan keamanan nasional kita yang lebih menekan,” kata Robert Bongiovi, direktur Perusahaan Peluncuran Pusat Sistem Luar Angkasa dan Rudal dikutip dari The Verge, Sabtu (8/8/2020)
(wbs)