Alami Cacat Genetik, Lumba-lumba Sirip Jempol Muncul di Teluk Yunani
loading...
Seekor lumba-lumba langka dengan sirip berbentuk seperti ibu jari muncul di Teluk Korintus, Yunani, pada Juli 2023. Foto/Live Science
A
A
A
ATHENA - Seekor lumba-lumba langka dengan sirip berbentuk seperti ibu jari muncul di Teluk Korintus, Yunani , pada Juli 2023. Kemungkinan besar lumba-lumba tersebut mengalami cacat genetik selama perkembangan di dalam rahim induknya.
Dari foto yang beredar, lumba-lumba langka ini memiliki sepasang sirip berbentuk kait mengembang seperti "ibu jari". Dengan bentuk sirip yang tidak biasa, lumba-lumba ini tetap mampu berenang, melompat, dan bermain dengan lumba-lumba lain.
“Ini adalah pertama kalinya kami melihat morfologi sirip yang mengejutkan pada lumba-lumba dalam 30 tahun survei di laut terbuka,” kata Alexandros Frantzis, Presiden Pelagos Cetacean Research Institute dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (12/12/2023).
Menurut Frantzis bentuk sirip yang tidak biasa ini sama sekali tidak terlihat seperti penyakit. Sebaliknya, kondisi itu mungkin merupakan ekspresi gen langka dan tidak teratur yang muncul karena perkawinan silang terus-menerus.
Lisa Noelle Cooper, seorang profesor anatomi mamalia dan neurobiologi di Northeast Ohio Medical University, setuju kondisi sirip langka pada lumba-lumba itu kemungkinan besar berakar pada gennya. “Hal ini mungkin disebabkan perubahan genetik yang membentuk sirip tersebut selama perkembangan saat masih menjadi dalam kandungan,” ujarnya.
![Alami Cacat Genetik, Lumba-lumba Sirip Jempol Muncul di Teluk Yunani]()
Sekitar 1.300 lumba-lumba belang hidup di Teluk Korintus, tempat mereka terisolasi dari populasi Mediterania lainnya. Teluk Korintus adalah kantong setengah tertutup di Laut Ionia, terjepit di antara daratan Yunani dan semenanjung Peloponnese.
Kawasan ini merupakan rumah bagi komunitas lumba-lumba dengan berbagai spesies unik yang mencakup lumba-lumba biasa (Delphinus delphis), lumba-lumba Risso (Grampus griseus), dan lumba-lumba belang (Stenella coeruleoalba). “Spesimen dengan sirip berbentuk jempol adalah lumba-lumba belang,” kata Frantzis.
Dari foto yang beredar, lumba-lumba langka ini memiliki sepasang sirip berbentuk kait mengembang seperti "ibu jari". Dengan bentuk sirip yang tidak biasa, lumba-lumba ini tetap mampu berenang, melompat, dan bermain dengan lumba-lumba lain.
“Ini adalah pertama kalinya kami melihat morfologi sirip yang mengejutkan pada lumba-lumba dalam 30 tahun survei di laut terbuka,” kata Alexandros Frantzis, Presiden Pelagos Cetacean Research Institute dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (12/12/2023).
Menurut Frantzis bentuk sirip yang tidak biasa ini sama sekali tidak terlihat seperti penyakit. Sebaliknya, kondisi itu mungkin merupakan ekspresi gen langka dan tidak teratur yang muncul karena perkawinan silang terus-menerus.
Lisa Noelle Cooper, seorang profesor anatomi mamalia dan neurobiologi di Northeast Ohio Medical University, setuju kondisi sirip langka pada lumba-lumba itu kemungkinan besar berakar pada gennya. “Hal ini mungkin disebabkan perubahan genetik yang membentuk sirip tersebut selama perkembangan saat masih menjadi dalam kandungan,” ujarnya.
Sekitar 1.300 lumba-lumba belang hidup di Teluk Korintus, tempat mereka terisolasi dari populasi Mediterania lainnya. Teluk Korintus adalah kantong setengah tertutup di Laut Ionia, terjepit di antara daratan Yunani dan semenanjung Peloponnese.
Kawasan ini merupakan rumah bagi komunitas lumba-lumba dengan berbagai spesies unik yang mencakup lumba-lumba biasa (Delphinus delphis), lumba-lumba Risso (Grampus griseus), dan lumba-lumba belang (Stenella coeruleoalba). “Spesimen dengan sirip berbentuk jempol adalah lumba-lumba belang,” kata Frantzis.
(wib)
Explore More