25 Persen Spesies Ikan Air Tawar di Dunia Terancam Punah
loading...
A
A
A
LONDON - Hampir seperempat spesies ikan air tawar di dunia terancam punah. Pengungkapan ini didasarkan pada laporan terkini mengenai daftar merah global spesies terancam punah yang dirilis kemarin.
Laporan ini menyoroti meningkatnya dampak dan kekhawatiran perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia terhadap satwa liar di planet ini.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menerbitkan laporan penilaian tersebut saat delegasi global bertemu di Uni Emirat Arab (UEA) untuk KTT perubahan iklim COP28.
IUCN juga memperbarui daftarnya untuk menunjukkan ancaman perubahan iklim terhadap spesies Salmon Atlantik, penyu hijau, dan pohon mahoni berdaun besar.
“Perubahan iklim mengancam keanekaragaman kehidupan yang dilindungi planet ini dan mempengaruhi kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia,” kata Direktur Jenderal IUCN Grethel Aguilar dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AFP, Kamis (14/12/2023).
Dari hampir 15.000 spesies ikan air tawar yang dinilai, 25 persennya berisiko punah dan dari jumlah tersebut, setidaknya 17 persen terkena dampak perubahan iklim termasuk fluktuasi permukaan air dan perubahan musim.
IUCN mencantumkan risiko kepunahan spesies berdasarkan sembilan kategori dari tidak dinilai hingga punah.
Spesies Salmon Atlantik menurun sebesar 23 persen antara tahun 2006 dan 2020, sehingga meningkatkan peringkatnya dari paling tidak mengkhawatirkan' menjadi hampir terancam.
“Pemanasan global berdampak pada semua tahap siklus hidup, berkurangnya mangsa, memungkinkan berkembang biaknya spesies invasif, dan meningkatkan kematian salmon akibat polusi air yang terkait dengan penebangan dan pertanian,” jelas IUCN dalam pernyataannya.
Laporan ini menyoroti meningkatnya dampak dan kekhawatiran perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia terhadap satwa liar di planet ini.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menerbitkan laporan penilaian tersebut saat delegasi global bertemu di Uni Emirat Arab (UEA) untuk KTT perubahan iklim COP28.
IUCN juga memperbarui daftarnya untuk menunjukkan ancaman perubahan iklim terhadap spesies Salmon Atlantik, penyu hijau, dan pohon mahoni berdaun besar.
“Perubahan iklim mengancam keanekaragaman kehidupan yang dilindungi planet ini dan mempengaruhi kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia,” kata Direktur Jenderal IUCN Grethel Aguilar dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AFP, Kamis (14/12/2023).
Dari hampir 15.000 spesies ikan air tawar yang dinilai, 25 persennya berisiko punah dan dari jumlah tersebut, setidaknya 17 persen terkena dampak perubahan iklim termasuk fluktuasi permukaan air dan perubahan musim.
IUCN mencantumkan risiko kepunahan spesies berdasarkan sembilan kategori dari tidak dinilai hingga punah.
Spesies Salmon Atlantik menurun sebesar 23 persen antara tahun 2006 dan 2020, sehingga meningkatkan peringkatnya dari paling tidak mengkhawatirkan' menjadi hampir terancam.
“Pemanasan global berdampak pada semua tahap siklus hidup, berkurangnya mangsa, memungkinkan berkembang biaknya spesies invasif, dan meningkatkan kematian salmon akibat polusi air yang terkait dengan penebangan dan pertanian,” jelas IUCN dalam pernyataannya.
(wbs)