Ilmuwan Ungkap Wabah Kuno Mematikan yang Menjatuhkan Kekaisaran Romawi

Minggu, 17 Desember 2023 - 19:07 WIB
loading...
Ilmuwan Ungkap Wabah...
Ilmuwan ungkap wabah kuno yang melanda Kekaisaran Romawi. FOTO/ DAILY
A A A
MILAN - Sekelompok ilmuwan temukan wabah kuno yang menjatuhkan Kekaisaran Romawi adalah wabah pes yang terjadi pada abad ke-6 Masehi. Wabah ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi.



Wabah pes pertama kali muncul di Romawi pada tahun 541 Masehi. Wabah ini kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh Kekaisaran Romawi, dan menyebabkan kematian jutaan orang. Wabah ini juga menyebabkan kehancuran ekonomi dan sosial Romawi.

Seperti dilansir dari Daily Start, Minggu (17/12/2023), wabah pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi.

Gejala pes meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak ditangani, pes dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Wabah pes pertama kali muncul di Kekaisaran Romawi pada tahun 541. Wabah ini menyebar dengan cepat ke seluruh kekaisaran, dan menyebabkan kematian massal.

Wabah pes ini dikenal sebagai Wabah Justinian, karena terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Justinian I.

Wabah pes Justinian menyebabkan kehancuran besar di Kekaisaran Romawi Barat. Wabah ini menyebabkan runtuhnya ekonomi, melemahnya angkatan militer, dan meningkatnya ketidakstabilan politik.

Wabah pes juga menyebabkan perubahan sosial yang signifikan, karena orang-orang mulai mencari perlindungan di desa-desa dan kota-kota kecil.

Para ahli percaya bahwa wabah pes merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat.

Wabah ini telah melemahkan kekaisaran secara signifikan, dan membuatnya lebih rentan terhadap serangan dari suku-suku barbar.

Namun, wabah pes dianggap sebagai faktor yang paling merusak, karena telah menyebabkan kematian massal dan ketidakstabilan sosial.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1724 seconds (0.1#10.140)