Matahari Keluarkan Semburan Api X2.2 Terkuat, Ini Dampaknya terhadap Bumi
loading...
A
A
A
LONDON - Pada tanggal 17 Desember 2023, pukul 07:15 WIB, Matahari mengeluarkan semburan api (solar flare) yang diklasifikasikan sebagai X2.2. Ini adalah semburan api terkuat yang terjadi sejak tahun 2017.
Semburan api ini terjadi di bintik matahari AR3038, yang merupakan bintik matahari terbesar di permukaan Matahari saat ini.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (18/12/2023), bintik matahari adalah area di permukaan Matahari yang sangat aktif secara magnetis.
Aktivitas magnetik ini dapat menyebabkan ledakan energi yang disebut semburan api matahari.
Semburan api dapat berdampak pada Bumi, terutama pada satelit dan jaringan komunikasi. Semburan api matahari dapat mengganggu sinyal radio dan navigasi, serta menyebabkan kerusakan pada satelit.
Semburan api X2.2 ini merupakan pengingat bahwa Matahari adalah bintang yang aktif dan dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap Bumi.
Berdasarkan hasil pengamatan NASA, aktivitas Matahari saat ini sedang meningkat. Hal ini disebabkan oleh siklus matahari yang sedang memasuki fase maksimum.
Siklus matahari adalah periode waktu 11 tahun di mana aktivitas Matahari mengalami fluktuasi. Fase maksimum adalah fase di mana aktivitas Matahari mencapai puncaknya.
Peningkatan aktivitas Matahari dapat menyebabkan lebih banyak semburan api matahari yang lebih kuat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memantau aktivitas Matahari dan mengantisipasi potensi dampak dari semburan api matahari.
Semburan api ini terjadi di bintik matahari AR3038, yang merupakan bintik matahari terbesar di permukaan Matahari saat ini.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (18/12/2023), bintik matahari adalah area di permukaan Matahari yang sangat aktif secara magnetis.
Aktivitas magnetik ini dapat menyebabkan ledakan energi yang disebut semburan api matahari.
Semburan api dapat berdampak pada Bumi, terutama pada satelit dan jaringan komunikasi. Semburan api matahari dapat mengganggu sinyal radio dan navigasi, serta menyebabkan kerusakan pada satelit.
Semburan api X2.2 ini merupakan pengingat bahwa Matahari adalah bintang yang aktif dan dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap Bumi.
Berdasarkan hasil pengamatan NASA, aktivitas Matahari saat ini sedang meningkat. Hal ini disebabkan oleh siklus matahari yang sedang memasuki fase maksimum.
Siklus matahari adalah periode waktu 11 tahun di mana aktivitas Matahari mengalami fluktuasi. Fase maksimum adalah fase di mana aktivitas Matahari mencapai puncaknya.
Peningkatan aktivitas Matahari dapat menyebabkan lebih banyak semburan api matahari yang lebih kuat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memantau aktivitas Matahari dan mengantisipasi potensi dampak dari semburan api matahari.
(wbs)