GE Aerospace Temukan Mesin Hipersonik Baru, Perpaduan Detonasi Berputar dan Ramjet
loading...
A
A
A
WASHINGTON - GE Aerospace, perusahaan pemasok mesin pesawat menemukan mesin hipersonik baru yang dapat memberikan jangkauan rudal hipersonik lebih jauh. GE Aerospace telah menguji dan mendemonstrasikan mesin hipersonik Dual-Mode Ramjet (DMRJ) pertama di dunia menggunakan mesin detonasi berputar atau Rotating Detonation Combustion (RDC).
“Demonstrasi DMRJ dengan RDC yang sangat sukses merupakan hasil lebih dari 10 tahun kerja RDC kami. Termasuk akuisisi strategis Innoveering yang telah menghadirkan teknologi dan pengalaman terdepan dalam propulsi hipersonik dan ramjet,” kata Amy Gowder, President and CEO, GE Aerospace, Defense & Systems dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Kamis (28/12/2023).
Teknologi hipersonik berpotensi merevolusi peperangan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak era penerbangan supersonik. Saat ini, banyak prototipe rudal hipersonik yang disebut kendaraan luncur. Artinya, mereka dipercepat ke ketinggian dan kecepatan tinggi, kemudian mencapai kecepatan hipersonik dengan menukik.
Model ini menggunakan gaya gravitasi dan kelembaman sehingga memberikan kekuatan maksimal. Metode ini berhasil, tetapi membatasi kemampuan manuver, jangkauan, dan efisiensi pesawat hipersonik.
Idealnya, yang dibutuhkan adalah mesin yang dapat menggerakkan rudal atau pesawat lain di sebagian besar penerbangannya. Hal ini akan menghilangkan fase menukik (dive), memungkinkan kendaraan terbang secara konsisten di ketinggian yang lebih rendah, meningkatkan jangkauan, dan memberikan kemampuan manuver yang lebih baik.
Untuk melakukan semua ini, rudal tersebut memerlukan sesuatu seperti mesin ramjet. Kendalanya, mesin ramjet yang mampu menangani kondisi hipersonik tidak dapat bekerja dengan baik pada kecepatan yang rendah.
Untuk menyiasati hal ini, DMRJ GE Aerospace menggunakan prinsip RDC (mesin detonasi berputar) untuk beroperasi pada kecepatan rendah dan tinggi. Pada pola RDC, bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam celah antara dua silinder koaksial.
Ketika campuran tersebut dinyalakan, dia terbakar dengan cara yang sangat istimewa. Pembakaran tersebut berbentuk gelombang supersonik yang bergerak di dalam celah tersebut.
“Demonstrasi DMRJ dengan RDC yang sangat sukses merupakan hasil lebih dari 10 tahun kerja RDC kami. Termasuk akuisisi strategis Innoveering yang telah menghadirkan teknologi dan pengalaman terdepan dalam propulsi hipersonik dan ramjet,” kata Amy Gowder, President and CEO, GE Aerospace, Defense & Systems dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Kamis (28/12/2023).
Teknologi hipersonik berpotensi merevolusi peperangan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak era penerbangan supersonik. Saat ini, banyak prototipe rudal hipersonik yang disebut kendaraan luncur. Artinya, mereka dipercepat ke ketinggian dan kecepatan tinggi, kemudian mencapai kecepatan hipersonik dengan menukik.
Model ini menggunakan gaya gravitasi dan kelembaman sehingga memberikan kekuatan maksimal. Metode ini berhasil, tetapi membatasi kemampuan manuver, jangkauan, dan efisiensi pesawat hipersonik.
Idealnya, yang dibutuhkan adalah mesin yang dapat menggerakkan rudal atau pesawat lain di sebagian besar penerbangannya. Hal ini akan menghilangkan fase menukik (dive), memungkinkan kendaraan terbang secara konsisten di ketinggian yang lebih rendah, meningkatkan jangkauan, dan memberikan kemampuan manuver yang lebih baik.
Untuk melakukan semua ini, rudal tersebut memerlukan sesuatu seperti mesin ramjet. Kendalanya, mesin ramjet yang mampu menangani kondisi hipersonik tidak dapat bekerja dengan baik pada kecepatan yang rendah.
Untuk menyiasati hal ini, DMRJ GE Aerospace menggunakan prinsip RDC (mesin detonasi berputar) untuk beroperasi pada kecepatan rendah dan tinggi. Pada pola RDC, bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam celah antara dua silinder koaksial.
Ketika campuran tersebut dinyalakan, dia terbakar dengan cara yang sangat istimewa. Pembakaran tersebut berbentuk gelombang supersonik yang bergerak di dalam celah tersebut.