Kapal Selam Robotik Raksasa Angkatan Laut AS, Orca Mampu Menjelajah Sejauh 10.500 Km
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut AS telah menerima pengiriman kapal selam robotik raksasa pertamanya, Orca. Kendaraan Bawah Laut Ekstra Besar Tanpa Awak (XLUUV) buatan Boeing ini mampu menjelajah bawah laut dengan jangkauan 10.500 km.
Orca adalah kapal selam angkatan laut otonom terbesar yang pernah dibuat berukuran panjang 26 meter dan kapasitas muatan 8,8 ton. Orca adalah prototipe pertama dari empat prototipe kapal selam robotik yang dipesan oleh Angkatan Laut dan menandai masuknya kapal kelas baru.
Dikutip dari laman NewAtlas, Kamis (28/12/2023), Orca dibuat berdasarkan konsep XLUUV Echo Voyager Boeing yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2017. Orca telah menyelesaikan serangkaian pengujian, termasuk uji coba permukaan dan bawah air yang ekstensif.
Orca didukung sistem baterai diesel/lithium-ion hibrida, sehingga dapat beroperasi di bawah air untuk waktu yang lama. Kemudian kembali ke permukaan untuk menggunakan mesin diesel untuk mengisi ulang berkat tiang yang dapat ditarik yang juga berfungsi sebagai snorkel.
Bagian muatan dapat menampung modul dengan panjang hingga 10 meter dan melaju dengan kecepatan maksimum 8 knot (15 km/jam). Orca memiliki jangkauan 10.500 km dan daya tahan selama beberapa bulan di bawah permukaan laut.
“Ini adalah puncak dari pekerjaan selama lebih dari satu dekade, pengembangan kendaraan bawah laut jarak jauh yang sepenuhnya otonom dengan kapasitas muatan besar,” kata Ann Stevens, Wakil Presiden Boeing Maritime and Intelligence Systems.
Meskipun Orca berukuran besar untuk kapal selam otonom, bentuknya tampak kecil dibandingkan kapal konvensional. Namun hal ini menipu, karena Orca tidak memerlukan sistem pendukung kehidupan, ruang kru, sistem keselamatan, atau peredam suara dari kapal selam yang membawa manusia.
Hasilnya, ini adalah kendaraan yang jauh lebih kompak dan dapat memuat banyak barang dalam ruang yang sangat kecil. Sistem otonom pada Orca mampu menangani navigasi serta misi di perairan yang diperebutkan.
“Saya sangat senang menyaksikan tim kami mewujudkan kemampuan unik ini. Saya bangga atas inovasi, ketekunan, dan komitmen teguh mereka yang telah menghasilkan UUV paling canggih dan mumpuni di dunia,” tambah Stevens.
Orca adalah kapal selam angkatan laut otonom terbesar yang pernah dibuat berukuran panjang 26 meter dan kapasitas muatan 8,8 ton. Orca adalah prototipe pertama dari empat prototipe kapal selam robotik yang dipesan oleh Angkatan Laut dan menandai masuknya kapal kelas baru.
Dikutip dari laman NewAtlas, Kamis (28/12/2023), Orca dibuat berdasarkan konsep XLUUV Echo Voyager Boeing yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2017. Orca telah menyelesaikan serangkaian pengujian, termasuk uji coba permukaan dan bawah air yang ekstensif.
Orca didukung sistem baterai diesel/lithium-ion hibrida, sehingga dapat beroperasi di bawah air untuk waktu yang lama. Kemudian kembali ke permukaan untuk menggunakan mesin diesel untuk mengisi ulang berkat tiang yang dapat ditarik yang juga berfungsi sebagai snorkel.
Bagian muatan dapat menampung modul dengan panjang hingga 10 meter dan melaju dengan kecepatan maksimum 8 knot (15 km/jam). Orca memiliki jangkauan 10.500 km dan daya tahan selama beberapa bulan di bawah permukaan laut.
“Ini adalah puncak dari pekerjaan selama lebih dari satu dekade, pengembangan kendaraan bawah laut jarak jauh yang sepenuhnya otonom dengan kapasitas muatan besar,” kata Ann Stevens, Wakil Presiden Boeing Maritime and Intelligence Systems.
Meskipun Orca berukuran besar untuk kapal selam otonom, bentuknya tampak kecil dibandingkan kapal konvensional. Namun hal ini menipu, karena Orca tidak memerlukan sistem pendukung kehidupan, ruang kru, sistem keselamatan, atau peredam suara dari kapal selam yang membawa manusia.
Baca Juga
Hasilnya, ini adalah kendaraan yang jauh lebih kompak dan dapat memuat banyak barang dalam ruang yang sangat kecil. Sistem otonom pada Orca mampu menangani navigasi serta misi di perairan yang diperebutkan.
“Saya sangat senang menyaksikan tim kami mewujudkan kemampuan unik ini. Saya bangga atas inovasi, ketekunan, dan komitmen teguh mereka yang telah menghasilkan UUV paling canggih dan mumpuni di dunia,” tambah Stevens.
(wib)