5 Senjata Rusia yang Paling Ditakuti Ukraina, Amerika dan Sekutu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berkobar. Meski sendirian, Rusia tak gentar dihantam dari berbagai sisi oleh lawannya dengan bantuan Amerika serta negara-negara NATO lainnya.
Peperangan yang mulai meletus pada 24 Februari 2022 hingga saat ini telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan luka serta kerugian ekonomi luar biasa.
Terlepas dari terus berjatuhannya korban di kedua belah pihak, perlombaan senjata terbaru dengan teknologi canggih terus dikebut untuk menuai kemenangan, membuat pertempuran tantara Rusia dan Ukraina semakin sengit.
Mulai dari artileri darat, tank terbaru, drone, rudal, kapal selam, hingga jet tempur semua dikerahkan ke medan perang. Dari sekian banyak senjata Rusia, terdapat lima peralatan tempur yang membuat pihak lawan kelabakan dan ketar-ketir. Fakta ini bertolak belakang dengan klaim NATO yang selama ini selalu menggembor-gemborkan superioritas senjatanya dibanding Rusia.
Meskipun pada akhirnya Rusia membuktikan mampu mempertahankan supremasi udara atas Ukraina, namun hal tersebut bukan perkara mudah. Meski pengiriman jet tempur F-16 dari NATO ke Kiev masih belum terwujud, namun mereka sudah memasok pasokan jet tempur MiG-29 dan Su-27, helikopter serang Mi-24, dan helikopter transportasi Mi-8.
Selain itu, NATO juga mengirim pesawat tak berawak pengintai dan penyerang lainnya, mulai dari Black Hornet Nano hingga pesawat besar Bayraktar TB2, drone serang Malloy Aeronautics T150 eVTOL quadrocopter, pesawat nirawak kamikaze Switchblade, dan amunisi mengintai Phoenix Ghost.
NATO juga membekali Ukraina dengan rudal Storm Shadow dan SCALP EG, roket GMLRS yang dibantu sistem navigasi GPS dan inersial, serta amunisi mematikan lain yang sulit dideteksi.
Namun faktanya, segala dukungan sistem persenjataan di atas tak mampu menggoyahkan Rusia. Militer Rusia masih mampu menghadapi ancaman multiaspek dari kekuatan udara, rudal, dan drone NATO Ukraina, pertahanan udara, drone, dan rudal. Rusia terbukti efektif menahan semua serangan salah satunya berkat sistem peluru kendali Tor.
Oleh karena itu, Alexei Leonkov, seorang analis militer terkemuka, mencantumkan sistem peluru kendali Tor sebagai salah satu senjata terbaik Rusia. "Sistem pertahanan udara Tor-M2 telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam menembak jatuh UAV musuh,” katanya.
Dia menambahkan, dari statistik UAV musuh yang diperbarui setiap hari oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dua pertiga di antaranya dihancurkan oleh sistem ini. Dengan kata lain, sistem ini telah membuktikan diri dan mengkonfirmasi semua kehebatannya. “Menunjukkan kemampuannya menembak jatuh setiap jenis drone, baik langsung di garis depan maupun di zona-zona yang berdekatan," kata Leonkov.
Peperangan yang mulai meletus pada 24 Februari 2022 hingga saat ini telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan luka serta kerugian ekonomi luar biasa.
Terlepas dari terus berjatuhannya korban di kedua belah pihak, perlombaan senjata terbaru dengan teknologi canggih terus dikebut untuk menuai kemenangan, membuat pertempuran tantara Rusia dan Ukraina semakin sengit.
Mulai dari artileri darat, tank terbaru, drone, rudal, kapal selam, hingga jet tempur semua dikerahkan ke medan perang. Dari sekian banyak senjata Rusia, terdapat lima peralatan tempur yang membuat pihak lawan kelabakan dan ketar-ketir. Fakta ini bertolak belakang dengan klaim NATO yang selama ini selalu menggembor-gemborkan superioritas senjatanya dibanding Rusia.
Dilansir dari Sputnik, Kamis (28/12/2023), berikut 5 senjata Rusia yang membuat gentar Ukraina, Amerika dan sekutu.
1. Sistem Peluru Kendali Tor-M2
Meskipun pada akhirnya Rusia membuktikan mampu mempertahankan supremasi udara atas Ukraina, namun hal tersebut bukan perkara mudah. Meski pengiriman jet tempur F-16 dari NATO ke Kiev masih belum terwujud, namun mereka sudah memasok pasokan jet tempur MiG-29 dan Su-27, helikopter serang Mi-24, dan helikopter transportasi Mi-8.
Selain itu, NATO juga mengirim pesawat tak berawak pengintai dan penyerang lainnya, mulai dari Black Hornet Nano hingga pesawat besar Bayraktar TB2, drone serang Malloy Aeronautics T150 eVTOL quadrocopter, pesawat nirawak kamikaze Switchblade, dan amunisi mengintai Phoenix Ghost.
NATO juga membekali Ukraina dengan rudal Storm Shadow dan SCALP EG, roket GMLRS yang dibantu sistem navigasi GPS dan inersial, serta amunisi mematikan lain yang sulit dideteksi.
Namun faktanya, segala dukungan sistem persenjataan di atas tak mampu menggoyahkan Rusia. Militer Rusia masih mampu menghadapi ancaman multiaspek dari kekuatan udara, rudal, dan drone NATO Ukraina, pertahanan udara, drone, dan rudal. Rusia terbukti efektif menahan semua serangan salah satunya berkat sistem peluru kendali Tor.
Oleh karena itu, Alexei Leonkov, seorang analis militer terkemuka, mencantumkan sistem peluru kendali Tor sebagai salah satu senjata terbaik Rusia. "Sistem pertahanan udara Tor-M2 telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam menembak jatuh UAV musuh,” katanya.
Dia menambahkan, dari statistik UAV musuh yang diperbarui setiap hari oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dua pertiga di antaranya dihancurkan oleh sistem ini. Dengan kata lain, sistem ini telah membuktikan diri dan mengkonfirmasi semua kehebatannya. “Menunjukkan kemampuannya menembak jatuh setiap jenis drone, baik langsung di garis depan maupun di zona-zona yang berdekatan," kata Leonkov.