Adu Canggih Jet Tempur MiG-29 Vs F-16, Unggul Mana?
loading...
A
A
A
F-16 awal menggunakan mesin turbofan Pratt & Whitney F100; banyak F-16 kemudian akan menggunakan General Electric F110-GE-100/129. Fighting Falcon dapat mencapai Mach 2 pada ketinggian, memiliki jarak lebih dari 2.000 mil, dan memiliki batas layanan 50.000 kaki dan di atasnya.
MiG-29 ditujukan untuk pertempuran jarak pendek dengan pesawat lain, menampung tujuh senjata eksternal yang berbeda. Jet tempur ini dapat membawa enam rudal R-73 dan R-60 serta dua rudal R-27. Empat pod roket (S-5, S-8, dan S-24) dan bom udara yang beratnya hingga 3.000 kilogram melengkapi arsenal MiG-29, bersama dengan senapan pesawat bermuatan 30mm dengan 150 peluru.
Tidak hanya mematikan, senjata-senjata ini sangat akurat berkat radar N-019, finder laser, sensor pencarian dan pelacakan inframerah, serta penunjuk target yang dipasang di helm. Selain itu, rudal R-27 menggunakan bimbingan radar dan dapat menangkal target pada ketinggian antara 0,02–27 kilometer pada kecepatan hingga 3.500 kph.
F-16 dirancang untuk pertempuran dalam segala medan dan dipersenjatai dengan enam rudal udara-ke-udara, termasuk AIM-9 Sidewinders dan AIM-120 AMRAAMs. Selain itu, jet tempur ini juga dilengkapi meriam pesawat M61A1 20 mm.
Baik MiG-29 maupun F-16 dapat dilengkapi dengan senjata nuklir. MiG-19 telah dipersenjatai dengan nuklir taktis dengan daya ledak hingga 30 kiloton. F-16 dapat membawa sebagian besar senjata udara-ke-permukaan dalam arsenal Angkatan Udara Amerika Serikat, termasuk bom nuklir.
Setelah produksi penuh MiG-29 dimulai, varian dua kursi muli dibuat. MiG-29UB memiliki kokpit tandem dan pertama kali terbang pada 29 April 1981. MiG-29 Tactical Fighter, yang dimulai produksinya pada 1986, juga dikenal sebagai Hunchback atau Fatback karena punggung fuselage yang ditinggikan yang dapat menyimpan bahan bakar tambahan dan memperpanjang jangkauan jet. Model ini juga dilengkapi suite Electronic CounterMeasures (ECM) canggih. Peningkatan pada MiG-29 telah diintegrasikan sepanjang masa, termasuk peningkatan radar dan sistem penargetan, kemajuan pengendalian penerbangan, dan peningkatan berat lepas landas maksimumnya yang memungkinkan MiG-29 membawa lebih banyak persenjataan.
Seperti MiG-29, varian F-16 dua kursi juga dibuat. Model baru F-16 ini mendapat peningkatan pada radar, senjata, dan sistem penargetannya, memungkinkannya tampil dengan baik dalam semua kondisi cuaca.
F-16 masih terus dimodifikasi dan ditingkatkan bahkan hingga saat ini. Pada suatu saat nanti, kedua jet tempur ini kemungkinan akan dibuat usang oleh pesawat penerus. Jet tempur MiG-41 , misalnya, diatur untuk menjadi pesawat tercepat yang pernah ada dan dapat mampu mencapai Mach 5.
Jet tempur F-16 kemungkinan akan digantikan oleh F-35 suatu hari nanti. Seperti pendahulunya, F-35 telah dirancang untuk menjadi jet tempur multi-peran yang serbaguna. Pesawat ini memiliki kecepatan luar biasa, ketahanan radar, dan persenjataan yang membantu membuatnya menjadi jet tempur generasi berikutnya yang menonjol.
Baca Juga
3. Persenjataan
MiG-29 ditujukan untuk pertempuran jarak pendek dengan pesawat lain, menampung tujuh senjata eksternal yang berbeda. Jet tempur ini dapat membawa enam rudal R-73 dan R-60 serta dua rudal R-27. Empat pod roket (S-5, S-8, dan S-24) dan bom udara yang beratnya hingga 3.000 kilogram melengkapi arsenal MiG-29, bersama dengan senapan pesawat bermuatan 30mm dengan 150 peluru.
Tidak hanya mematikan, senjata-senjata ini sangat akurat berkat radar N-019, finder laser, sensor pencarian dan pelacakan inframerah, serta penunjuk target yang dipasang di helm. Selain itu, rudal R-27 menggunakan bimbingan radar dan dapat menangkal target pada ketinggian antara 0,02–27 kilometer pada kecepatan hingga 3.500 kph.
F-16 dirancang untuk pertempuran dalam segala medan dan dipersenjatai dengan enam rudal udara-ke-udara, termasuk AIM-9 Sidewinders dan AIM-120 AMRAAMs. Selain itu, jet tempur ini juga dilengkapi meriam pesawat M61A1 20 mm.
4. Mampu membawa bom nuklir
Baik MiG-29 maupun F-16 dapat dilengkapi dengan senjata nuklir. MiG-19 telah dipersenjatai dengan nuklir taktis dengan daya ledak hingga 30 kiloton. F-16 dapat membawa sebagian besar senjata udara-ke-permukaan dalam arsenal Angkatan Udara Amerika Serikat, termasuk bom nuklir.
5. Versi terbaru MiG-29 dan F-16
Setelah produksi penuh MiG-29 dimulai, varian dua kursi muli dibuat. MiG-29UB memiliki kokpit tandem dan pertama kali terbang pada 29 April 1981. MiG-29 Tactical Fighter, yang dimulai produksinya pada 1986, juga dikenal sebagai Hunchback atau Fatback karena punggung fuselage yang ditinggikan yang dapat menyimpan bahan bakar tambahan dan memperpanjang jangkauan jet. Model ini juga dilengkapi suite Electronic CounterMeasures (ECM) canggih. Peningkatan pada MiG-29 telah diintegrasikan sepanjang masa, termasuk peningkatan radar dan sistem penargetan, kemajuan pengendalian penerbangan, dan peningkatan berat lepas landas maksimumnya yang memungkinkan MiG-29 membawa lebih banyak persenjataan.
Seperti MiG-29, varian F-16 dua kursi juga dibuat. Model baru F-16 ini mendapat peningkatan pada radar, senjata, dan sistem penargetannya, memungkinkannya tampil dengan baik dalam semua kondisi cuaca.
F-16 masih terus dimodifikasi dan ditingkatkan bahkan hingga saat ini. Pada suatu saat nanti, kedua jet tempur ini kemungkinan akan dibuat usang oleh pesawat penerus. Jet tempur MiG-41 , misalnya, diatur untuk menjadi pesawat tercepat yang pernah ada dan dapat mampu mencapai Mach 5.
Jet tempur F-16 kemungkinan akan digantikan oleh F-35 suatu hari nanti. Seperti pendahulunya, F-35 telah dirancang untuk menjadi jet tempur multi-peran yang serbaguna. Pesawat ini memiliki kecepatan luar biasa, ketahanan radar, dan persenjataan yang membantu membuatnya menjadi jet tempur generasi berikutnya yang menonjol.
(msf)
Explore More