India Luncurkan Satelit Pertama untuk Mempelajari Lubang Hitam
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India meluncurkan satelit pertamanya untuk mempelajari lubang hitam , Senin (1/1/2024), dalam upaya eksplorasi ruang angkasa misi berawak. Pesawat ruang angkasa yang diberi nama X-ray Polarimeter Satellite, diluncurkan dari sebuah pulau dekat pelabuhan antariksa utama India, Sriharikota.
Dikutip dari laman Bloomberg, S. Somanath, Ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan, satelit yang diluncurkan ditempatkan di orbit setinggi 350 kilometer. Satelit dengan berat sekitar 470 kilogram ini akan melakukan penelitian terhadap sinar-X yang berasal dari sekitar 50 benda langit dengan bantuan dua muatan yang dibangun oleh ISRO dan lembaga penelitian yang berbasis di Bengaluru.
NASA meluncurkan misi serupa, Imaging X-ray Polarimetry Explorer, pada tahun 2021. Misi ini untuk menjawab pertanyaan seperti mengapa lubang hitam berputar dan melanjutkan temuan teleskop andalannya, Chandra X-ray Observatory, yang diluncurkan lebih dari dua dekade lalu.
Badan Antariksa Nasional China meluncurkan teleskop luar angkasa sinar-X pertama di negara itu yang dapat mengamati lubang hitam, pulsar, dan semburan sinar gamma pada tahun 2017. Proyek India yang akan datang mencakup peluncuran astronot pertama dalam misi berawak, bernama Gaganyaan, yang dijadwalkan pada tahun 2025.
Setelah berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di dekat kutub selatan bulan tahun lalu, India berencana mengembangkan kendaraan peluncuran generasi berikutnya dan landasan peluncuran baru. India menargetkan untuk mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2040.
India juga berupaya menjalin kerja sama dengan perusahaan luar angkasa lainnya untuk mewujudkan ambisinya. Administrator NASA Bill Nelson mengunjungi India pada bulan November menjelang misi observasi Bumi gabungan AS-India yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2024.
Dikutip dari laman Bloomberg, S. Somanath, Ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan, satelit yang diluncurkan ditempatkan di orbit setinggi 350 kilometer. Satelit dengan berat sekitar 470 kilogram ini akan melakukan penelitian terhadap sinar-X yang berasal dari sekitar 50 benda langit dengan bantuan dua muatan yang dibangun oleh ISRO dan lembaga penelitian yang berbasis di Bengaluru.
NASA meluncurkan misi serupa, Imaging X-ray Polarimetry Explorer, pada tahun 2021. Misi ini untuk menjawab pertanyaan seperti mengapa lubang hitam berputar dan melanjutkan temuan teleskop andalannya, Chandra X-ray Observatory, yang diluncurkan lebih dari dua dekade lalu.
Badan Antariksa Nasional China meluncurkan teleskop luar angkasa sinar-X pertama di negara itu yang dapat mengamati lubang hitam, pulsar, dan semburan sinar gamma pada tahun 2017. Proyek India yang akan datang mencakup peluncuran astronot pertama dalam misi berawak, bernama Gaganyaan, yang dijadwalkan pada tahun 2025.
Setelah berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di dekat kutub selatan bulan tahun lalu, India berencana mengembangkan kendaraan peluncuran generasi berikutnya dan landasan peluncuran baru. India menargetkan untuk mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2040.
India juga berupaya menjalin kerja sama dengan perusahaan luar angkasa lainnya untuk mewujudkan ambisinya. Administrator NASA Bill Nelson mengunjungi India pada bulan November menjelang misi observasi Bumi gabungan AS-India yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2024.
(wib)