Sama seperti Afrika, India Diprediksi Akan Terbelah Dua

Rabu, 17 Januari 2024 - 06:12 WIB
loading...
Sama seperti Afrika,...
India Diprediksi Akan Terbelah Dua. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
NEW DELHI - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience pada bulan Februari 2023 mengungkapkan bahwa lempeng tektonik India-Australia-Capricorn, yang mencakup wilayah India, Australia , dan bagian Samudra Hindia, mungkin akan terbelah menjadi dua dalam waktu jutaan tahun.



Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari berbagai negara. Mereka menggunakan data geomagnetik dan seismik untuk menganalisis pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut.

Seperti dilansir dari IFL Science Rabu (17/1/2024), pola gempa di wilayah tersebut memperkuat kasus ini dan menunjukkan bahwa intrusi mantel datang dari sisi timur dataran tinggi.

“Ini adalah pertama kalinya, ikan ini tertangkap basah sedang berada dalam kondisi penurunan,” kata van Hinsbergen kepada Science Magazine.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lempeng tektonik India-Australia-Capricorn sedang mengalami perpecahan di sepanjang zona patah yang dikenal sebagai zona perpecahan Sunda-Banda. Zona perpecahan ini terletak di bagian barat laut lempeng, di antara India dan Australia.

Perpecahan lempeng ini terjadi karena bagian-bagian berbeda dari lempeng tektonik India-Australia-Capricorn bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Bagian lempeng yang berada di India bergerak ke arah utara dengan kecepatan lebih cepat daripada bagian lempeng yang berada di Australia.

Dengan kecepatan perpecahan yang diperkirakan sekitar 1,7 milimeter per tahun, lempeng tektonik India-Australia-Capricorn akan terbelah menjadi dua dalam waktu sekitar 1 juta tahun.

Peristiwa perpecahan lempeng tektonik bukan hal yang baru. Sebelumnya, lempeng tektonik Afrika juga pernah terbelah menjadi dua, membentuk lempeng tektonik Arab dan lempeng tektonik Afrika.

Perpecahan lempeng tektonik dapat menimbulkan berbagai dampak geologis, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan pembentukan pegunungan. Namun, dampak-dampak tersebut baru akan terjadi dalam waktu jutaan tahun mendatang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1825 seconds (0.1#10.140)