Kerangka yang Diyakini Biksu dari Abad 16 Ternyata Wanita Suku Aztec
loading...
A
A
A
NEW MEXICO - Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menemukan fakta bahwa kerangka yang sebelumnya diyakini sebagai seorang biksu Spanyol yang meninggal di Meksiko pada abad ke-16, sebenarnya adalah seorang wanita Aztec.
Kerangka tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1994 di bawah reruntuhan Istana Moctezuma di Mexico City.
Kerangka tersebut memiliki beberapa fitur yang mirip dengan orang Eropa, termasuk postur tubuh yang tegak, tinggi badan yang tinggi, dan gigi yang rapi.
Berdasarkan fitur-fitur tersebut, para peneliti awalnya menyimpulkan bahwa kerangka tersebut adalah seorang biksu Spanyol yang tewas dalam pertempuran melawan orang Aztec.
Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh tim peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa kerangka tersebut sebenarnya adalah seorang wanita Aztec.
Penelitian tersebut menggunakan berbagai metode analisis, termasuk analisis DNA, analisis tulang, dan analisis artefak yang ditemukan di dekat kerangka tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah seorang wanita Aztec berusia sekitar 25 tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa orang Aztec memiliki keragaman genetik yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu, penemuan ini juga menunjukkan bahwa wanita Aztec memiliki peran penting dalam masyarakat mereka, termasuk dalam bidang keagamaan.
Penemuan ini juga memiliki implikasi penting bagi sejarah Meksiko. Kerangka tersebut telah menjadi simbol dari peristiwa penaklukan Spanyol atas Meksiko.
Namun, penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut tidak sesederhana yang digambarkan sebelumnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa orang Aztec adalah orang yang kompleks dan beraneka ragam.
Mereka memiliki budaya yang kaya dan beragam, dan mereka memiliki peran penting dalam sejarah Meksiko.
Kerangka tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1994 di bawah reruntuhan Istana Moctezuma di Mexico City.
Kerangka tersebut memiliki beberapa fitur yang mirip dengan orang Eropa, termasuk postur tubuh yang tegak, tinggi badan yang tinggi, dan gigi yang rapi.
Berdasarkan fitur-fitur tersebut, para peneliti awalnya menyimpulkan bahwa kerangka tersebut adalah seorang biksu Spanyol yang tewas dalam pertempuran melawan orang Aztec.
Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh tim peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa kerangka tersebut sebenarnya adalah seorang wanita Aztec.
Penelitian tersebut menggunakan berbagai metode analisis, termasuk analisis DNA, analisis tulang, dan analisis artefak yang ditemukan di dekat kerangka tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah seorang wanita Aztec berusia sekitar 25 tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa orang Aztec memiliki keragaman genetik yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu, penemuan ini juga menunjukkan bahwa wanita Aztec memiliki peran penting dalam masyarakat mereka, termasuk dalam bidang keagamaan.
Penemuan ini juga memiliki implikasi penting bagi sejarah Meksiko. Kerangka tersebut telah menjadi simbol dari peristiwa penaklukan Spanyol atas Meksiko.
Namun, penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut tidak sesederhana yang digambarkan sebelumnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa orang Aztec adalah orang yang kompleks dan beraneka ragam.
Mereka memiliki budaya yang kaya dan beragam, dan mereka memiliki peran penting dalam sejarah Meksiko.
(wbs)