Jamur Patogen Pembunuh Kelelawar Ditemukan di Usus Otzi Manusia Es

Senin, 29 Januari 2024 - 14:40 WIB
loading...
Jamur Patogen Pembunuh...
Otzi Manusia Es. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
ALASKA - Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications , para peneliti menemukan bahwa Otzi si Manusia Es, yang meninggal di Pegunungan Alpen sekitar 5.300 tahun yang lalu, terinfeksi dengan jamur patogen yang dapat menyebabkan penyakit yang mematikan pada kelelawar.

BACA JUGA - Gigi Manusia Purba Berusia Jutaan Tahun Ditemukan

Jamur tersebut bernama Histoplasma capsulatum, yang dapat menyebabkan penyakit histoplasmosis. Penyakit ini dapat menyerang paru-paru, kulit, dan organ lainnya. Pada kasus yang parah, histoplasmosis dapat menyebabkan kematian.

Para peneliti menemukan jamur tersebut di dalam usus Otzi saat melakukan analisis DNA dari sisa-sisa tubuhnya.

Analisis tersebut juga menunjukkan bahwa Otzi memiliki tanda-tanda infeksi jamur, termasuk pembengkakan hati dan limpa.

Penemuan ini menunjukkan bahwa jamur Histoplasma capsulatum telah ada di Eropa setidaknya sejak 5.300 tahun yang lalu.

Jamur ini dapat menyebar melalui udara, dan dapat ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui kontak langsung dengan kotoran kelelawar.

Penelitian ini juga memiliki implikasi bagi pemahaman kita tentang kesehatan manusia di masa lalu. Para peneliti percaya bahwa infeksi jamur mungkin telah menjadi penyebab umum kematian pada manusia prasejarah.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa infeksi jamur dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, bahkan di masa lalu," kata Dr. Albert Zink, salah satu peneliti dari Institute for Mummies and Human Remains di University of Innsbruck, Austria seperti dilansir dari IFL Science.

"Penemuan ini juga menunjukkan pentingnya melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyakit infeksi pada manusia prasejarah." imbuhnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)