Rover NASA Temukan Bangkai Helikopter Ingenuity di Mars, Kondisi Rusak Parah

Rabu, 07 Februari 2024 - 10:26 WIB
loading...
Rover NASA Temukan Bangkai Helikopter Ingenuity di Mars, Kondisi Rusak Parah
Helikopter Ingenuity ditemukan oleh rover NASA, sayangnya sudah tidak lagi bisa terbang. Foto: NASA
A A A
MARS - Rover NASA baru saja menemukan bangkai helikopter di planet Mars. Ternyata, ini adalah bangkai helikopter pengintai Ingenuity yang beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan saat bertugas mencari tanda-tanda kehidupan di sana.

Ingenuity ditemukan di puncak sebuah gurun pasir yang diberi nama Neretva Vallis dalam kondisi yang rusak parah. NASA menyebut, saking parahnya kerusakan yang dialami, Ingenuity bahkan sampai tidak dapat beroperasi kembali.

Dihimpun dari Mashable , Rabu (7/2/2024), helikopter Ingenuity sebelumnya berhasil membuat sejarah. Yakni, menjadi helikopter pertama yang melakukan penerbangan bertenaga dan terkendali di Mars.

Ingenuity terbang di Mars sebanyak 72 kali dengan jarak sejauh 2.315 kaki. Apa yang dilakukan Ingenuity ini di luar perkiraan para ilmuwan yang semula hanya berharap helikopter tersebut dapat terbang sebanyak 5 kali.

Berbagai tantangan penerbangan berhasil dilalui. Salah satunya, untuk bisa terbang di atmosfer Mars yang cukup tipis, dengan volume sekitar satu persen volume Bumi. Hal ini menyulitkan untuk menghasilkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk penerbangan.

Untuk mengudara, Ingenuity memutar bilah rotor setinggi empat kaki dengan kecepatan 2.400 putaran setiap menit. Namun kecelakaan yang terjadi mengakibatkan rotor rusak hingga tidak dapat lagi menghasilkan daya angkat.



Helikopter Ingenuity sendiri bernavigasi dengan menggunakan perangkat lunak untuk melacak pergerakan objek, seperti batu, di bawah. Mengingat gurun adalah medan berpasir, Ingenuity menjadi tidak terkendali.

“Semakin tidak memiliki fitur medan, semakin sulit bagi Ingenuity untuk berhasil menavigasi medan tersebut,” kata NASA.

“Tim percaya bahwa medan yang relatif tidak memiliki fitur di wilayah ini kemungkinan besar menjadi penyebab utama pendaratan yang tidak wajar tersebut,"tambahnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2544 seconds (0.1#10.140)