Jantung Komputasi Spasial Pertama di Dunia Diperkenalkan
loading...
A
A
A
LONDON - Model jantung komputasi spasial pertama di dunia diperkenalkan untuk dapat membantu mendiagnosis dan mengobati serangan jantung pada wanita dengan lebih akurat.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Stanford telah mengembangkan model jantung komputasi spasial pertama di dunia yang dapat mensimulasikan aliran darah di seluruh organ.
Model ini dapat membantu dokter untuk lebih memahami dan mendiagnosis serangan jantung pada wanita, yang seringkali memiliki gejala yang berbeda dari pria.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (12/2/2024), serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Hal ini dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner, yang memasok darah ke jantung.
Gejala serangan jantung pada pria biasanya termasuk nyeri dada, sesak napas, dan mual. Namun, wanita sering mengalami gejala yang lebih tidak spesifik, seperti kelelahan, sakit punggung, dan nyeri rahang.
Model jantung komputasi spasial baru ini dapat membantu dokter untuk lebih memahami bagaimana aliran darah terhambat pada wanita selama serangan jantung.
Hal ini dapat membantu mereka untuk mendiagnosis dan mengobati serangan jantung pada wanita dengan lebih akurat.
Model ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan obat dan terapi baru untuk serangan jantung. Para peneliti berharap bahwa model ini dapat membantu untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup wanita yang mengalami serangan jantung.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Stanford telah mengembangkan model jantung komputasi spasial pertama di dunia yang dapat mensimulasikan aliran darah di seluruh organ.
Model ini dapat membantu dokter untuk lebih memahami dan mendiagnosis serangan jantung pada wanita, yang seringkali memiliki gejala yang berbeda dari pria.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (12/2/2024), serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Hal ini dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner, yang memasok darah ke jantung.
Gejala serangan jantung pada pria biasanya termasuk nyeri dada, sesak napas, dan mual. Namun, wanita sering mengalami gejala yang lebih tidak spesifik, seperti kelelahan, sakit punggung, dan nyeri rahang.
Model jantung komputasi spasial baru ini dapat membantu dokter untuk lebih memahami bagaimana aliran darah terhambat pada wanita selama serangan jantung.
Hal ini dapat membantu mereka untuk mendiagnosis dan mengobati serangan jantung pada wanita dengan lebih akurat.
Model ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan obat dan terapi baru untuk serangan jantung. Para peneliti berharap bahwa model ini dapat membantu untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup wanita yang mengalami serangan jantung.
(wbs)