ESA Pastikan Asteroid Sebesar Bus Akan Jatuh ke Bumi Minggu Ini
loading...
A
A
A
MILAN - Satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) berukuran bus sekolah dan sudah tidak berfungsi akan jatuh ke Bumi minggu ini.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (19/2/2024), satelit usang tersebut diperkirakan akan jatuh setelah lebih dari satu dekade menyelesaikan misi untuk mensurvei sistem bumi dan bencana alam.
ESA meluncurkan satelit bernama ERS-2 pada tanggal 21 April 1995. Setelah mempelajari daratan dan lautan bumi selama 16 tahun, ESA mengakhiri operasi ERS-2 pada tahun 2011 dan mengeluarkan satelit dari orbit untuk mencegah lebih banyak sampah luar angkasa.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), ESA, dan komunitas antariksa internasional lainnya telah menetapkan pedoman untuk mengurangi jumlah satelit atau roket yang mati di orbit rendah Bumi dengan mewajibkan penghancuran pasca-misi atau masuk kembali ke Bumi secara terkendali.
Selama 13 tahun, ERS-2 secara alami menjadi semakin rendah dari orbitnya di ketinggian 560 kilometer dari Bumi hingga gravitasi planet menariknya kembali dan terbakar saat memasuki atmosfer.
ESA tidak dapat memprediksi secara pasti kapan dan di mana ERS-2 akan jatuh, namun memperkirakan hal itu akan terjadi bulan ini, sementara badan tersebut akan memperbarui informasi mengenai hal tersebut dari waktu ke waktu.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (19/2/2024), satelit usang tersebut diperkirakan akan jatuh setelah lebih dari satu dekade menyelesaikan misi untuk mensurvei sistem bumi dan bencana alam.
ESA meluncurkan satelit bernama ERS-2 pada tanggal 21 April 1995. Setelah mempelajari daratan dan lautan bumi selama 16 tahun, ESA mengakhiri operasi ERS-2 pada tahun 2011 dan mengeluarkan satelit dari orbit untuk mencegah lebih banyak sampah luar angkasa.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), ESA, dan komunitas antariksa internasional lainnya telah menetapkan pedoman untuk mengurangi jumlah satelit atau roket yang mati di orbit rendah Bumi dengan mewajibkan penghancuran pasca-misi atau masuk kembali ke Bumi secara terkendali.
Selama 13 tahun, ERS-2 secara alami menjadi semakin rendah dari orbitnya di ketinggian 560 kilometer dari Bumi hingga gravitasi planet menariknya kembali dan terbakar saat memasuki atmosfer.
ESA tidak dapat memprediksi secara pasti kapan dan di mana ERS-2 akan jatuh, namun memperkirakan hal itu akan terjadi bulan ini, sementara badan tersebut akan memperbarui informasi mengenai hal tersebut dari waktu ke waktu.
(wbs)