Ilmuwan Temukan Jawaban Penyebab Ikan Pari Bisa Hamil tanpa Jantan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa di akuarium penelitian di North Carolina, Amerika Serikat (AS) bisa dibilang aneh namun nyata. Seekor ikan pari bulat berjuluk Charlotte dikabarkan hamil tanpa pasangan jantan dari spesies yang sama.
Awalnya, para ilmuwan di Team ECCO Aquarium & Shark Lab di Hendersonville mengira 'baby bump' pada ikan tersebut adalah tumor.
"Tes USG memastikan Charlotte hamil. Kami semua terkejut karena dia hanya dikelilingi oleh beberapa hiu di akuarium yang sama," kata Direktur Eksekutif fasilitas tersebut, Brenda Ramer.
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Charlotte menemukan ada tanda-tanda kemungkinan ia kawin dengan hiu.
“Itu skenario yang mungkin terjadi, meski agak tidak masuk akal. Charlotte sudah waktunya berkembang biak dan tidak harus spesies yang sama,” jelasnya.
Fenomena ini dikenal sebagai partenogenesis adalah proses reproduksi seksual di mana sel telur berkembang menjadi embrio tanpa dibuahi oleh sperma.
Pada ikan pari bulat, partenogenesis terjadi secara alami dan merupakan bagian dari siklus reproduksi mereka.
Dua jenis partenogenesis yang diketahui terjadi pada ikan pari bulat:
Partenogenesis obligat: Pada beberapa spesies, seperti pari marmer (Taeniura meyeni), partenogenesis adalah satu-satunya cara reproduksi. Betina menghasilkan telur yang secara otomatis berkembang menjadi embrio tanpa memerlukan sperma.
Partenogenesis fakultatif: Pada spesies lain, seperti pari gergaji (Pristis pectinata), partenogenesis dapat terjadi sebagai alternatif reproduksi seksual. Betina biasanya bereproduksi secara seksual dengan jantan, tetapi mereka juga dapat menghasilkan telur yang berkembang tanpa sperma jika tidak ada jantan yang tersedia.
Masih banyak yang belum diketahui tentang partenogenesis pada ikan pari bulat. Para ilmuwan masih mempelajari mekanisme di balik proses ini, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut beberapa kemungkinan mengapa ikan pari bulat berevolusi dengan kemampuan partenogenesis:
Meningkatkan peluang reproduksi: Partenogenesis memungkinkan betina untuk bereproduksi tanpa memerlukan jantan, yang dapat bermanfaat di lingkungan di mana jantan jarang ditemukan.
Menjaga keanekaragaman genetik: Partenogenesis dapat membantu menjaga keanekaragaman genetik dalam populasi ikan pari bulat, terutama di populasi kecil yang terancam punah.
Menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan: Partenogenesis memungkinkan ikan pari bulat untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu atau salinitas.
Awalnya, para ilmuwan di Team ECCO Aquarium & Shark Lab di Hendersonville mengira 'baby bump' pada ikan tersebut adalah tumor.
"Tes USG memastikan Charlotte hamil. Kami semua terkejut karena dia hanya dikelilingi oleh beberapa hiu di akuarium yang sama," kata Direktur Eksekutif fasilitas tersebut, Brenda Ramer.
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Charlotte menemukan ada tanda-tanda kemungkinan ia kawin dengan hiu.
“Itu skenario yang mungkin terjadi, meski agak tidak masuk akal. Charlotte sudah waktunya berkembang biak dan tidak harus spesies yang sama,” jelasnya.
Fenomena ini dikenal sebagai partenogenesis adalah proses reproduksi seksual di mana sel telur berkembang menjadi embrio tanpa dibuahi oleh sperma.
Pada ikan pari bulat, partenogenesis terjadi secara alami dan merupakan bagian dari siklus reproduksi mereka.
Dua jenis partenogenesis yang diketahui terjadi pada ikan pari bulat:
Partenogenesis obligat: Pada beberapa spesies, seperti pari marmer (Taeniura meyeni), partenogenesis adalah satu-satunya cara reproduksi. Betina menghasilkan telur yang secara otomatis berkembang menjadi embrio tanpa memerlukan sperma.
Partenogenesis fakultatif: Pada spesies lain, seperti pari gergaji (Pristis pectinata), partenogenesis dapat terjadi sebagai alternatif reproduksi seksual. Betina biasanya bereproduksi secara seksual dengan jantan, tetapi mereka juga dapat menghasilkan telur yang berkembang tanpa sperma jika tidak ada jantan yang tersedia.
Masih banyak yang belum diketahui tentang partenogenesis pada ikan pari bulat. Para ilmuwan masih mempelajari mekanisme di balik proses ini, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut beberapa kemungkinan mengapa ikan pari bulat berevolusi dengan kemampuan partenogenesis:
Meningkatkan peluang reproduksi: Partenogenesis memungkinkan betina untuk bereproduksi tanpa memerlukan jantan, yang dapat bermanfaat di lingkungan di mana jantan jarang ditemukan.
Menjaga keanekaragaman genetik: Partenogenesis dapat membantu menjaga keanekaragaman genetik dalam populasi ikan pari bulat, terutama di populasi kecil yang terancam punah.
Menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan: Partenogenesis memungkinkan ikan pari bulat untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu atau salinitas.
(wbs)