Arkeolog Temukan Petunjuk Baru Keberadaan Makam Cleopatra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang arkeolog terobsesi mencari makam Cleopatra di Mesir sejak 2005. Ia pun telah merilis pembaruan tentang keberadaan tempat peristirahatan terakhir ratu Mesir kuno tersebut.
Setelah dua tahun penggalian di lokasi baru, arkeolog Dr. Kathleen Martinez dan timnya telah menemukan terowongan di Laut Mediterania yang berpotensi mengarah ke makam Cleopatra.
Greek Reporter melansir, Kamis (7/3/2024), kabar terbaru perburuan makam Cleopatra diumumkan pada 13 Februari 2024. Sang arkeolog menyebarkan lewat iklan di Instagram berjudul 'Misi Arkeologi Dominika di Mesir: Cleopatra; pencarian dan temuan'.
Ia menampilkan sosoknya ketika memberikan kuliah dalam bahasa Spanyol. Paparan ini kemudian diterjemahkan oleh dua pengikutnya, lalu disajikan kembali dalam video berdurasi tujuh menit.
Dr. Martinez telah mencari makam Cleopatra selama hampir 20 tahun. Ia menjelaskan dalam presentasinya bahwa semua 14 Firaun Ptolemy dari Alexander hingga Cleopatra masih belum ditemukan.
Konsensus umum di antara para ahli Mesir Kuno bahwa mereka semua dimakamkan di kota kuno Alexandria, yang sekarang terendam di Laut Mediterania. Dalam penelitiannya, Dr. Martinez mempersempit opsi untuk lokasi makam Cleopatra, menyimpulkan bahwa kemungkinan besar berada di kuil Taposiris Magna, yang berarti 'makam besar Osiris'.
Peneliti tersebut telah mencari barang tertentu untuk mendukung teorinya bahwa kuil tersebut telah didedikasikan untuk Dewi Isis selama 500 tahun, yang oleh Cleopatra diklaim sebagai reinkarnasi dirinya.
Artefak yang dimaksud berupa pelat fondasi, tampilannya berupa tablet batu seukuran iPhone yang ditempatkan di bawah batu struktural utama. Di atasnya terukir informasi penting tentang kapan dan mengapa kuil tersebut dibangun.
Misi arkeologi telah mencari pelat tersebut sejak tahun 1800an, beberapa di antaranya diperintahkan oleh Napoleon, tetapi semuanya tak ada hasil memuaskan. Namun, Dr. Martinez berkomitmen pada tujuan tersebut dan memutuskan untuk menggali seluruh kuil.
Selama bekerja di Mesir, Dr. Martinez dan timnya menemukan kuil lain di sampingnya, dan juga menggali koin dengan tulisan 'Ratu Cleopatra' di satu sisi dan wajahnya di sisi lain. Arkeolog Dominika itu juga menemukan jalan prosesi yang melintasi kuil utama dan menuju Laut Mediterania, tetapi dia membutuhkan persetujuan untuk menjelajahinya, dengan pihak berwenang meminta pelat sebagai bukti. Untungnya, dia menemukannya.
Pelat itu bertuliskan "Raja Mesir Hulu dan Hilir Ptolemy V hidup selamanya dicintai oleh Isis, putra Ptolemy IV Raja Mesir Hulu dan Hilir, dan istrinya, Arsenoe III, keduanya Dewa yang baik hati, mempersembahkan kuil ini kepada ibu Isis."
Temuan ini menjadi bukti kuat bahwa kuil itu dibangun untuk dewi, meskipun faktanya tidak ada peta Mesir kuno yang merujuknya. Setelah menemukan satu kuil, dia percaya kuil kedua akan berada di laut, karena biasanya ada satu kuil untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Dia menyimpulkan bahwa jika Alexandria terendam air, maka kemungkinan kuil kedua juga terendam.
Berbekal penelitian tambahan dan informasi arkeolog bawah laut Robert Ballard yang menemukan Titanic untuk bantuan, Dr. Martinez memulai eksplorasi Alexandria yang terendam dengan persetujuan dari pemerintah setempat. Mesir bahkan menawarkan sumber daya dan peralatan dari pasukan marinirnya untuk membantu menemukan makam Cleopatra.
Tim peneliti menemukan bangunan setinggi tiga meter yang tidak menyerupai apapun yang terjadi secara alami di bawah laut, di area 'tanah' yang mereka yakini bisa menjadi tempat yang mereka cari.
Mereka juga menemukan basal, yang merupakan bahan yang sama yang digunakan pada patung di kuil pertama, yang menegaskan bahwa struktur tersebut buatan manusia. Lebih dari lima titik lain juga ditemukan dan akan segera digali. Beberapa titik berjarak hingga 10 kilometer dari pantai.
Setelah dua tahun penggalian di lokasi baru, arkeolog Dr. Kathleen Martinez dan timnya telah menemukan terowongan di Laut Mediterania yang berpotensi mengarah ke makam Cleopatra.
Greek Reporter melansir, Kamis (7/3/2024), kabar terbaru perburuan makam Cleopatra diumumkan pada 13 Februari 2024. Sang arkeolog menyebarkan lewat iklan di Instagram berjudul 'Misi Arkeologi Dominika di Mesir: Cleopatra; pencarian dan temuan'.
Ia menampilkan sosoknya ketika memberikan kuliah dalam bahasa Spanyol. Paparan ini kemudian diterjemahkan oleh dua pengikutnya, lalu disajikan kembali dalam video berdurasi tujuh menit.
Dr. Martinez telah mencari makam Cleopatra selama hampir 20 tahun. Ia menjelaskan dalam presentasinya bahwa semua 14 Firaun Ptolemy dari Alexander hingga Cleopatra masih belum ditemukan.
Konsensus umum di antara para ahli Mesir Kuno bahwa mereka semua dimakamkan di kota kuno Alexandria, yang sekarang terendam di Laut Mediterania. Dalam penelitiannya, Dr. Martinez mempersempit opsi untuk lokasi makam Cleopatra, menyimpulkan bahwa kemungkinan besar berada di kuil Taposiris Magna, yang berarti 'makam besar Osiris'.
Peneliti tersebut telah mencari barang tertentu untuk mendukung teorinya bahwa kuil tersebut telah didedikasikan untuk Dewi Isis selama 500 tahun, yang oleh Cleopatra diklaim sebagai reinkarnasi dirinya.
Artefak yang dimaksud berupa pelat fondasi, tampilannya berupa tablet batu seukuran iPhone yang ditempatkan di bawah batu struktural utama. Di atasnya terukir informasi penting tentang kapan dan mengapa kuil tersebut dibangun.
Misi arkeologi telah mencari pelat tersebut sejak tahun 1800an, beberapa di antaranya diperintahkan oleh Napoleon, tetapi semuanya tak ada hasil memuaskan. Namun, Dr. Martinez berkomitmen pada tujuan tersebut dan memutuskan untuk menggali seluruh kuil.
Apa yang Ditemukan Saat Mencari Makam Cleopatra di Mesir?
Selama bekerja di Mesir, Dr. Martinez dan timnya menemukan kuil lain di sampingnya, dan juga menggali koin dengan tulisan 'Ratu Cleopatra' di satu sisi dan wajahnya di sisi lain. Arkeolog Dominika itu juga menemukan jalan prosesi yang melintasi kuil utama dan menuju Laut Mediterania, tetapi dia membutuhkan persetujuan untuk menjelajahinya, dengan pihak berwenang meminta pelat sebagai bukti. Untungnya, dia menemukannya.
Pelat itu bertuliskan "Raja Mesir Hulu dan Hilir Ptolemy V hidup selamanya dicintai oleh Isis, putra Ptolemy IV Raja Mesir Hulu dan Hilir, dan istrinya, Arsenoe III, keduanya Dewa yang baik hati, mempersembahkan kuil ini kepada ibu Isis."
Temuan ini menjadi bukti kuat bahwa kuil itu dibangun untuk dewi, meskipun faktanya tidak ada peta Mesir kuno yang merujuknya. Setelah menemukan satu kuil, dia percaya kuil kedua akan berada di laut, karena biasanya ada satu kuil untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Dia menyimpulkan bahwa jika Alexandria terendam air, maka kemungkinan kuil kedua juga terendam.
Berbekal penelitian tambahan dan informasi arkeolog bawah laut Robert Ballard yang menemukan Titanic untuk bantuan, Dr. Martinez memulai eksplorasi Alexandria yang terendam dengan persetujuan dari pemerintah setempat. Mesir bahkan menawarkan sumber daya dan peralatan dari pasukan marinirnya untuk membantu menemukan makam Cleopatra.
Tim peneliti menemukan bangunan setinggi tiga meter yang tidak menyerupai apapun yang terjadi secara alami di bawah laut, di area 'tanah' yang mereka yakini bisa menjadi tempat yang mereka cari.
Mereka juga menemukan basal, yang merupakan bahan yang sama yang digunakan pada patung di kuil pertama, yang menegaskan bahwa struktur tersebut buatan manusia. Lebih dari lima titik lain juga ditemukan dan akan segera digali. Beberapa titik berjarak hingga 10 kilometer dari pantai.
(msf)