Ilmuwan Soroti Dampak Satelit Starlink, Berpengaruh Signifikan terhadap Iklim

Kamis, 07 Maret 2024 - 18:10 WIB
loading...
Ilmuwan Soroti Dampak...
Satelit Starlink milik Elon Musk berdampak signifikan pada iklim Bumi. (Foto: SpaceX)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan fakta bahwa satelit Starlink milik Elon Musk berdampak signifikan pada iklim Bumi. Hal ini terungkap setelah SpaceX mengumumkan rencana untuk menghapus sekitar 100 satelit dari orbit Bumi dalam beberapa minggu dan bulan mendatang pada 13 Februari 2024 lalu. Alasannya karena masalah umum yang dapat meningkatkan kemungkinan kegagalan di masa mendatang.

Laman News Ukraine, Kamis (7/3/2024) melansir, perwakilan SpaceX telah memulai deorbitasi terkontrol dari 406 satelit dari hampir 6.000 satelit Starlink yang diluncurkan. Dari jumlah tersebut, 17 satelit di antaranya saat ini tidak dapat dimanuver, pasif, dan kondisinya sedang merosot dari posisi awal. Namun, mereka terus dipantau dengan cermat untuk mengurangi risiko tabrakan dengan satelit aktif lainnya.

Mereka menjelaskan versi awal Starlink ditempatkan pada ketinggian kurang dari 600 kilometer di atas permukaan Bumi. Para ahli mencermati bahwa atmosfer pada ketinggian ini akan secara alami mengorbitkan satelit dalam waktu lima tahun atau kurang, tergantung pada ketinggian dan konstruksi.



SpaceX juga mencatat bahwa risiko yang ditimbulkan oleh satelit yang mengorbit yaitu praktis nol, karena mereka terbakar. Meskipun klaim SpaceX mengenai keamanan deorbitasi satelit, para ilmuwan menyatakan kekhawatiran tentang dampak potensialnya pada iklim Bumi.

‘Pembakaran’ Starlink akan meninggalkan jutaan partikel satelit ruang angkasa di atmosfer, dan studi sebelumnya menunjukkan bahwa logam dari wahana antariksa dapat menguras lapisan ozon di stratosfer.



Berdasarkan hal ini, para klimatolog khawatir bahwa sisa-sisa satelit dapat memperburuk krisis iklim yang ada. Menurut para ahli, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak alat luar angkasa terhadap atmosfer dan iklim Bumi, karena sisa-sisa aktivitas manusia di luar angkasa dapat membentuk awan stratosfer polar, yang berkontribusi pada penipisan lapisan ozon.

Selain itu, para ilmuwan menekankan bahwa membersihkan sampah luar angkasa adalah prioritas bagi sektor luar angkasa.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1619 seconds (0.1#10.140)