Kehebatan Groza, Senjata Baru Rusia Penakluk Drone Kamikaze FPV NATO

Jum'at, 08 Maret 2024 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Namun, hal ini tidak berarti drone FPV tidak terlihat. Sinyal UAV ini biasanya ditransmisikan dalam rentang 5,8GHz, yang berarti jika saluran di seluruh frekuensi ini bisa diacau, demikian juga dengan sinyal yang mereka kirimkan kembali ke operator.

Menurut beberapa laporan, juga mungkin untuk mengacaukan sinyal kontrol drone FPV 1,2GHz atau 2,4GHz, terutama jika unit pengacauan dapat secara tepat menargetkan pita radio yang digunakan, sehingga UAV itu meleset dari target yang dituju dan/atau kembali ke posisi failsafe.

Jika operator drone mencoba untuk melompat frekuensi dari satu band ke band lain, jammer kelas militer seharusnya bisa memperluas jangkauan cakupan di semua frekuensi yang tersedia. Terbangnya drone FPV yang hemat biaya juga memerlukan antena pemancar dan antena penerima mempertahankan kontak visual, sehingga jika ada yang bisa dilakukan tentang itu, seharusnya memungkinkan untuk menonaktifkannya.



Karena Groza.04.K cukup portabel untuk dibawa-bawa dalam kendaraan atau dengan berjalan kaki, menargetkannya sebelum terlibat dalam serangan drone FPV seharusnya lebih sulit. Konsumsi daya Groza.04.K tidak diketahui. Di medan perang, bahkan jammer militer terbaik dapat menjadi panas berlebihan, dan akan memerlukan baterai untuk operasi bergerak. Jika sistem baru ini dapat disambungkan ke sumber daya listrik yang kontinu, kemampuannya untuk beroperasi sepanjang waktu akan meningkat.

Masalah lain yang mungkin adalah besarnya ruang pertempuran Ukraina, yang secara alami berarti bahwa semakin banyak jumlah dan jangkauan jammer yang tersedia, semakin baik.

Reputasi Pencipta Groza.04.K


Groza.04.K dirancang oleh Kvant. Organisasi ini didirikan pada 1958 dan memiliki reputasi sebagai salah satu pencipta dan produsen utama Rusia dalam sistem rekognisi elektronik dan sistem penekan elektronik berbasis darat. Kvant telah mengembangkan lebih dari 30 jenis peralatan militer khusus, termasuk modul pengacauan mobile multifungsi 1L269 dan sistem perang elektronik radio mobile 1L267 Moskva-1.

Selama periode Soviet, bersamaan dengan produksi peralatan perang elektronik, Kvant menciptakan berbagai produk sipil berbasis teknologi tinggi, termasuk televisi dan penerima radio. Mengingat penggunaan drone FPV teknologi kuno abad ke-20 ini, tentu insinyur perusahaan tersebut mampu memanfaatkan pengetahuan mereka yang luas di bidang tersebut untuk menciptakan alat pengacau UAV FPV baru.

Kvant adalah bagian dari keluarga besar perusahaan radio-elektronika militer Rusia, dengan perusahaan induknya, KRET. Perusahaan ini mengembangkan jammer darat jarak jauh dan radar, sistem pengacauan kecil yang dapat dipasang pada pesawat tempur Su-34 dan helikopter Ka-52, dan sistem EW untuk rudal jelajah seperti Kh-101 dan Kh-102.

Pada tahun 2018, setelah AS, Inggris, dan Prancis meluncurkan agresi udara terhadap Suriah, insinyur KRET berhasil mendapatkan rudal jelajah Tomahawk yang tidak meledak, menganalisanya untuk membantu mengembangkan sistem perang elektronik baru.
(msf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2455 seconds (0.1#10.140)