Arkeolog Pastikan Spinosaurus Perenang Bawah Air dan Penguntit yang Sadis
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah studi baru dari Universitas Chicago menantang gagasan bahwa Spinosaurus adalah predator bawah air yang sepenuhnya akuatik.
Tim Universitas Chicago mengevaluasi kembali teknik statistik spesies ini dan diterbitkan dalam jurnal Nature, menganalisis anatomi dan fisiologi Spinosaurus dan menyimpulkan bahwa dinosaurus ini lebih mungkin semi-akuatik, menghabiskan sebagian waktunya di darat dan sebagian di air.
Tulang Spinosaurus lebih padat daripada dinosaurus darat lainnya, yang membuatnya lebih mudah tenggelam.
Spinosaurus memiliki lubang hidung yang terletak di atas kepalanya, seperti buaya, yang memungkinkannya bernapas saat sebagian besar tubuhnya terendam air.
Kaki Spinosaurus pendek dan kuat, yang membuatnya lebih cocok untuk berjalan di air daripada berlari di darat.
Ekor Spinosaurus panjang dan pipih, yang dapat digunakan untuk berenang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa Spinosaurus kemungkinan besar berburu di air dangkal, menggunakan rahangnya yang panjang dan sempit untuk menangkap ikan dan hewan air lainnya.
Namun, penelitian ini masih menuai perdebatan di antara para ahli paleontologi. Beberapa ahli masih yakin bahwa Spinosaurus adalah predator bawah air yang sepenuhnya akuatik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami gaya hidup Spinosaurus dan bagaimana ia beradaptasi dengan lingkungannya.
Teknik tersebut, pFDA, melatih algoritma klasifikasi pada spesies dengan gaya hidup yang diketahui untuk memperkirakan gaya hidup spesies yang kurang dipahami.
"Teknik tersebut tidak akan berfungsi dengan baik kecuali Anda memiliki banyak data, Anda membuat perbandingan apel-ke-apel, dan Anda memeriksa apakah data tersebut memenuhi prasyarat statistik tertentu. Tak satu pun dari persyaratan tersebut dipenuhi dalam penelitian sebelumnya." tutur Dr. Nathan Myhrvold: seperti dilansir dari Daily Start, Senin (11/3/2024).
Studi baru tidak mendukung klaim bahwa Spinosaurus adalah penyelam dalam. Spinosaurus mungkin berburu di air dangkal, menyergap ikan dengan cakar dan rahangnya.
Tim Universitas Chicago mengevaluasi kembali teknik statistik spesies ini dan diterbitkan dalam jurnal Nature, menganalisis anatomi dan fisiologi Spinosaurus dan menyimpulkan bahwa dinosaurus ini lebih mungkin semi-akuatik, menghabiskan sebagian waktunya di darat dan sebagian di air.
Tulang Spinosaurus lebih padat daripada dinosaurus darat lainnya, yang membuatnya lebih mudah tenggelam.
Spinosaurus memiliki lubang hidung yang terletak di atas kepalanya, seperti buaya, yang memungkinkannya bernapas saat sebagian besar tubuhnya terendam air.
Kaki Spinosaurus pendek dan kuat, yang membuatnya lebih cocok untuk berjalan di air daripada berlari di darat.
Ekor Spinosaurus panjang dan pipih, yang dapat digunakan untuk berenang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa Spinosaurus kemungkinan besar berburu di air dangkal, menggunakan rahangnya yang panjang dan sempit untuk menangkap ikan dan hewan air lainnya.
Namun, penelitian ini masih menuai perdebatan di antara para ahli paleontologi. Beberapa ahli masih yakin bahwa Spinosaurus adalah predator bawah air yang sepenuhnya akuatik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami gaya hidup Spinosaurus dan bagaimana ia beradaptasi dengan lingkungannya.
Teknik tersebut, pFDA, melatih algoritma klasifikasi pada spesies dengan gaya hidup yang diketahui untuk memperkirakan gaya hidup spesies yang kurang dipahami.
"Teknik tersebut tidak akan berfungsi dengan baik kecuali Anda memiliki banyak data, Anda membuat perbandingan apel-ke-apel, dan Anda memeriksa apakah data tersebut memenuhi prasyarat statistik tertentu. Tak satu pun dari persyaratan tersebut dipenuhi dalam penelitian sebelumnya." tutur Dr. Nathan Myhrvold: seperti dilansir dari Daily Start, Senin (11/3/2024).
Studi baru tidak mendukung klaim bahwa Spinosaurus adalah penyelam dalam. Spinosaurus mungkin berburu di air dangkal, menyergap ikan dengan cakar dan rahangnya.
(wbs)