Ilmuwan Temukan Makhluk Laut Misterius yang Punya Ribuan Mata

Minggu, 17 Maret 2024 - 16:02 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Makhluk Laut Misterius yang Punya Ribuan Mata
Makhluk Laut Misterius yang Punya Ribuan Mata. FOTO/ SCIENCE ALERT
A A A
SIDNEY - Chiton, hewan laut kecil bercangkang, memiliki keunikan dibandingkan makhluk lain di dunia hewan. Hewan ini memiliki ribuan mata mungil berbentuk bulat yang tertanam di cangkangnya yang bersegmen.



Mata-mata ini, yang disebut oselus, terbuat dari mineral aragonit dan meskipun kecil dan primitif, dipercaya mampu melihat dengan jelas, membedakan bentuk, dan juga cahaya.

Namun, beberapa spesies chiton memiliki "bintik mata" yang lebih kecil dan berfungsi lebih seperti piksel individu, mirip dengan mata majemuk serangga atau udang mantis. Bintik-bintik mata ini membentuk sensor visual yang terdistribusi di seluruh cangkang chiton.

Sebuah studi baru yang meneliti asal-usul sistem visual chiton yang berbeda ini telah mengungkapkan evolusi yang luar biasa pada hewan penghuni batu ini. Nenek moyang mereka berkembang mata sebanyak empat kali dalam dua cara berbeda, menghasilkan dua jenis sistem visual yang sangat berbeda saat ini.

Penelitian ini menunjukkan bagaimana evolusi menghadirkan berbagai solusi untuk masalah fundamental, seperti bagaimana menggunakan cahaya untuk menghindari predator. Hal ini mirip dengan kepiting dan bentuk tubuh mereka yang berjalan di samping, yang telah berevolusi setidaknya lima kali.

“Kami mengetahui bahwa ada dua jenis mata, jadi kami tidak mengharapkan empat asal usul yang independen,” kata ahli biologi evolusi dan penulis utama studi tersebut, Rebecca Varney dari Universitas California Santa Barbara seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (17/3/2024).

“Fakta bahwa chiton mengembangkan mata sebanyak empat kali, dalam dua cara berbeda, sungguh menakjubkan bagi saya.”

Para peneliti merekonstruksi sejarah evolusi ini dengan membandingkan fosil dan menganalisis sampel DNA dari spesimen di Museum Sejarah Alam Santa Barbara. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sistem visual tersebut berevolusi dua kali secara berurutan.

Anehnya, kelompok chiton dengan struktur visual serupa bukanlah yang paling dekat hubungannya. Mereka adalah kerabat jauh yang terpisah jutaan tahun.

Spesies dengan celah yang lebih sedikit di cangkangnya cenderung berevolusi dengan mata cangkang yang lebih sedikit dan lebih kompleks.

Chiton dengan lebih banyak celah kemudian mengembangkan bintik mata yang lebih banyak dan lebih sederhana.

Para peneliti menyimpulkan bahwa peran sejarah sifat dalam membentuk hasil evolusi sangat penting untuk memahami bagaimana dan mengapa karakter dapat berevolusi dengan cara yang dapat diprediksi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)