Ahli Biologi Pecahkan Misteri Sifat Buas Paus Pembunuh yang Membingungkan

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:30 WIB
loading...
Ahli Biologi Pecahkan Misteri Sifat Buas Paus Pembunuh yang Membingungkan
Misteri Sifat Buas Paus Pembunuh. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
LONDON - Para ahli biologi kelautan tengah berusaha memahami 49 paus pembunuh yang memiliki karakteristik fisik yang membingungkan. Ciri-ciri mereka merupakan campuran dari beberapa populasi Orca yang berbeda.

BACA JUGA - Pemandangan Tak Biasa, Paus Selatan Mengadopsi Anak Paus Bungkuk

Hewan-hewan ini telah terlihat menyerang paus sperma, anjing laut gajah utara, dan penyu, serta menunjukkan bekas luka akibat duel dengan hiu. Julukan "paus pembunuh" tampaknya pantas bagi mereka, karena mereka menunjukkan keberanian yang luar biasa.

"Laut terbuka adalah habitat terbesar di planet ini, dan pengamatan terhadap paus pembunuh di sana jarang terjadi," kata Josh McInnes, mahasiswa master Universitas British Columbia dan penulis pertama studi baru tentang populasi ini, seperti dilansir dari IFL Science Selasa (19/2/2024).

McInnes dan rekannya tertarik dengan laporan tentang paus di lepas pantai California dan Oregon, dan semakin banyak informasi yang mereka temukan, semakin besar pula rasa ingin tahu mereka.

Orca biasanya diklasifikasikan berdasarkan pola makan dan perilakunya yang bervariasi. Beberapa berburu ikan, sementara yang lain lebih suka mangsa mamalia laut yang lebih besar.

Di lepas pantai barat Amerika, terdapat "penduduk" Orca yang tinggal di wilayah yang sama, dan "paus pembunuh sementara" atau "lepas pantai" yang bermigrasi.

Meskipun populasi misterius ini telah terlihat sejak tahun 1997, pertemuan dengan manusia jarang terjadi, setidaknya berdasarkan laporan yang ada.

McInnes dan timnya mengumpulkan sembilan laporan yang tampaknya berasal dari kelompok yang sama, berdasarkan pengamatan para nelayan, wisatawan, dan peneliti, yang berada di antara 15 dan 370 kilometer dari pantai.

Orca di dekat pantai biasanya mudah dikenali. Tanpa laporan seperti ini, McInnes dan timnya perlu memastikan bahwa laporan tersebut berasal dari populasi yang sama. Mereka terkejut menemukan ciri-ciri yang biasanya diasosiasikan dengan tipe populasi berbeda yang muncul bersamaan dalam satu kelompok.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)