Eksperimen Terbaru NASA, Bercocok Tanam di Bulan 

Jum'at, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB
loading...
Eksperimen Terbaru NASA, Bercocok Tanam di Bulan 
Misi Artemis III akan mencoba peruntungan bercocok tanam di bulan. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Eksplorasi di luar angkasa menjadi bagian eksperimen badan luar angkasa Amerika Serikat, NASA. Kali ini misi Artemis III NASA mencoba peruntungan bercocok tanam di bulan.

Misi ini mempunyai tiga fase eksperimen yang bertujuan untuk melihat kemungkinan manusia bisa tinggal di bulan bahkan sampai ke planet Mars. New Scientist, Jumat (29/3/2024) melansir, NASA telah menentukan eksperimen sains pertama yang akan membawa astronot ke bulan sebagai bagian dari misi Artemis III.

Misi yangbakal diimplementasikan pada 2026 akan menandai kembalinya manusia menginjakkan kaki di permukaan bulan sejak misi Apollo 17 pada 1972 silam. Secara mendetail, inilah tiga eksperimen yang akan dilakukan NASA.


1. Lunar Effects on Agricultural Flora (LEAF)


Dalam eksperimen ini, para astronot akan menanam tanaman di permukaan bulan, mengamati kemampuan mereka untuk berfotosintesis dan tumbuh, serta bagaimana mereka merespons tekanan gravitasi rendah dan radiasi luar angkasa.

Percobaan semacam ini bukan pertama kalinya dilakukan. Para astronot telah menanam sayuran di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama satu dekade. Terdapat pula misi Chang'e 4 China yang menanam benih di bulan pada 2019. Benih tersebut tidak bertahan lama. Namun, jika semuanya berjalan lancar, eksperimen LEAF akan memberi gambaran tentang siklus pertumbuhan tanaman di bulan.

2. Lunar Environment Monitoring Station (LEMS)


Eksperimen ini bertujuan mengukur gempa di dekat kutub selatan bulan menggunakan sebuah seismometer kecil. Mempelajari pergerakan tanah pada saat gempa tersebut akan membantu para peneliti memahami struktur bawah tanah di daerah tersebut.


3. Lunar Dielectric Analyzer (LDA)


Metode ini untuk mengukur seberapa konduktif listrik suatu tanah. Es yang terikat pada partikel debu secara drastis meningkatkan kemampuan tanah untuk mengantarkan listrik, sehingga LDA akan membantu pencarian sedimen dan mengukur perubahan tanah saat matahari terbit dan terbenam di permukaan bulan.

“Ketiga instrumen yang dikerahkan ini dipilih untuk memulai diskusi ilmiah yang akan menjawab tujuan utama sains dari Bulan ke Mars,” kata Pam Melroy dari NASA dalam sebuah pernyataan.

Tujuan akhir dari program Artemis adalah untuk meletakkan dasar dari sumber kehidupan agar manusia bisa tinggal dalam jangka panjang di bulan, yang kemudian sekaligus menjadi pelajaran bagaimana nantinya mempersiapkan misi berawak ke Mars.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4942 seconds (0.1#10.140)