Spesifikasi Oron, Pesawat Pengintai Israel Berteknologi AI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Israel menerjunkan pesawat pengintai khusus dalam perang Gaza. Pesawat berjuluk Oron ini awalnya adalah pesawat jet biasa yang diubah menjadi pesawat militer.
Sejatinya, Oron merupakan varian pesawat pengintai yang didasarkan pada Gulfstream G550 Aerospace. Namun, pesawat ini kemudian dilengkapi dengan sensor, perangkat pengumpulan data, dan sistem pertahanan canggih, sehingga mampu mendeteksi target dalam berbagai kondisi cuaca.
Dilansir dari JPost, Senin (1/4/2024), Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (MAFAT) Israel mengatakan pesawat pengintai Oron dapat memindai area luas dengan laju aliran informasi yang sangat tinggi, yang belum pernah dimiliki militer dalam satu pesawat pengumpul data.
Selain itu, pesawat ini unik karena dapat beroperasi dalam jangkauan yang luas dari Israel dan target yang dilacaknya.
Oron ditujukan untuk memantau ancaman dari negara-negara yang tidak berbagi perbatasan langsung dengan Israel, tetapi dianggap sebagai ancaman langsung bagi negara tersebut, seperti Irak dan Yaman. Selain itu, juga memantau negara-negara musuh yang berlokasi lebih jauh, terutama Iran.
Oron dilengkapi dengan sensor-sensor canggih, termasuk sistem radar tingkat lanjut, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemanfaatan teknologi AI akan memungkinkan penggunaan sistem pemrosesan data yang efisien dan otomatis. Hal ini akan menghasilkan informasi intelijen yang dapat diakses secara langsung.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, pesawat pengintai Oron telah menjalani ratusan jam terbang selama perang di Gaza. Oron pertama kali diumumkan pada bulan April 2021. Pesawat ini juga dikenal dengan sebutan MARS2 atau Multi-Mission Airborne Reconnaissance and Surveillance System oleh Elta. Pesawat ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan, anak perusahaan Elta dari Industri Dirgantara Israel, Angkatan Udara Israel, Korps Intelijen, dan Angkatan Laut.
Sejatinya, Oron merupakan varian pesawat pengintai yang didasarkan pada Gulfstream G550 Aerospace. Namun, pesawat ini kemudian dilengkapi dengan sensor, perangkat pengumpulan data, dan sistem pertahanan canggih, sehingga mampu mendeteksi target dalam berbagai kondisi cuaca.
Dilansir dari JPost, Senin (1/4/2024), Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (MAFAT) Israel mengatakan pesawat pengintai Oron dapat memindai area luas dengan laju aliran informasi yang sangat tinggi, yang belum pernah dimiliki militer dalam satu pesawat pengumpul data.
Selain itu, pesawat ini unik karena dapat beroperasi dalam jangkauan yang luas dari Israel dan target yang dilacaknya.
Oron ditujukan untuk memantau ancaman dari negara-negara yang tidak berbagi perbatasan langsung dengan Israel, tetapi dianggap sebagai ancaman langsung bagi negara tersebut, seperti Irak dan Yaman. Selain itu, juga memantau negara-negara musuh yang berlokasi lebih jauh, terutama Iran.
Oron dilengkapi dengan sensor-sensor canggih, termasuk sistem radar tingkat lanjut, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemanfaatan teknologi AI akan memungkinkan penggunaan sistem pemrosesan data yang efisien dan otomatis. Hal ini akan menghasilkan informasi intelijen yang dapat diakses secara langsung.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, pesawat pengintai Oron telah menjalani ratusan jam terbang selama perang di Gaza. Oron pertama kali diumumkan pada bulan April 2021. Pesawat ini juga dikenal dengan sebutan MARS2 atau Multi-Mission Airborne Reconnaissance and Surveillance System oleh Elta. Pesawat ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan, anak perusahaan Elta dari Industri Dirgantara Israel, Angkatan Udara Israel, Korps Intelijen, dan Angkatan Laut.
(msf)