Prosedur Transplantasi Hati Berhasil Dilakukan kepada Pasien Asal Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 - 23:26 WIB
loading...
Prosedur Transplantasi Hati Berhasil Dilakukan kepada Pasien Asal Indonesia
Transplantasi hati sebagai satu-satunya pilihan pengobatan untuk penyakit gagal hati yang tidak responsif terhadap intervensi bedah alternatif. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Acibadem University Hospital, bagian dari Acibadem Healthcare Group, telah berhasil melakukan prosedur transplantasi hati pada Oktober 2023 lalu, terhadap seorang pasien pria berusia 47 tahun asal Indonesia, Bakti Lubis Hamzah.

BACA JUGA - Penyakit Hati dan Obat Penawarnya

Lubis telah menderita fibrosis dan sirosis hati sejak tahun 2022, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pelemahan pada otot dan lemas, mual dan muntah, ketidaknyamanan pada hati di bagian kanan atas perut, dan sebagainya.

Setelah menjalani diagnosa dan pengobatan di Indonesia, Lubis akhirnya diberitahu oleh dokternya bahwa penyakitnya telah berkembang ke tahap yang memerlukan prosedur transplantasi.

“Saya menemukan Acibadem Healthcare Group ketika sedang mencari rekomendasi untuk menjalani transplantasi hati. Saya diarahkan untuk mengunjungi kantor informasi Acibadem di Jakarta, yang tidak hanya meyakinkan saya tentang keunggulan mereka dalam melakukan prosedur transplantasi hati, tetapi juga menawarkan layanan perjalanan medis yang komprehensif ke Turki,” kata bapak Lubis.

Setelah mengambil keputusan, didampingi oleh putranya yang berusia 23 tahun, Tigor Hamonangan – yang setuju untuk menyumbangkan sebagian dari hatinya untuk prosedur yang dijalani ayahnya – pasien bertolak ke Istanbul untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Acibadem.

Penyakit hati kronis berkembang dalam empat tahap, yaitu Hepatitis, Fibrosis, Sirosis, dan gagal Hati. Ketika para ahli kesehatan menyebutkan penyakit hati, mereka biasanya merujuk pada kondisi persisten yang secara bertahap merusak hati. Infeksi virus, keracunan, dan masalah metabolisme tertentu adalah kontributor umum untuk penyakit hati kronis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit hati seperti hepatitis B dan C. Di Indonesia sendiri, sekitar 20 juta orang diyakini menderita penyakit hati, dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.

Prof. M.D. Hamdi Karakayali, Ahli Bedah Umum, Pusat Transplantasi Ginjal, Pusat Transplantasi Hati, Rumah Sakit Acibadem Atakent yang merupakan dokter yang terlibat dalam perawatan pasien.

“Transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif. Mengingat sifatnya yang tak tergantikan dan ketidakmampuan mesin untuk mereplikasi fungsinya, mereka yang menderita gagal hati kronis dan penyakit hati akut tertentu memerlukan transplantasi organ yang sehat.” jelasHamdi
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3347 seconds (0.1#10.140)