Daewoong Pharmaceutical Jadikan Indonesia Pusat Riset Teknologi dan Bisnis di Asia Tenggara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daewoong Pharmaceutical, grup perawatan kesehatan global asal Korea Selatan (Korsel), mengumumkan rencana masa depan untuk bisnis dan open innovation di Indonesia. Daewoong bahkan menegaskan akan menjadikan Indonesia sebagai pusat bisnis perusahaan ini di Asia Tenggara.
Daewong Pharmaceutical, grup perawatan kesehatan global asal Korea, mengumumkan rencana masa depan untuk bisnis dan "Open innovation" di Indonesia. Hal ini disampaikan CEO Daewoong Pharmaceutical, Jeon Seng-ho dalam presentasinya di acara "UI Investment and Startup Forum" yanng digelar di Universitas Terbuka belum lama ini.
CEO Jeon Seng-ho dalam kesempatan tersebut menekankan visi Daewoong Pharmaceutical untuk pertumbuhan industri farmasi Indonesia, investasi berkelanjutan di bidang bio dan farmasi, serta memperkuat kerja sama dengan talenta berbakat. Peserta juga menunjukkan respons positif melalui tanya jawab aktif.
"Kami telah menetapkan 'Open Innovation' sebagai strategi utama untuk masa depan dalam waktu yang lama, dan telah membangun model kerja sama baru melalui mutual growth serta investasi di perusahaan rintisan yang inovatif. Daewoong memberikan perhatian khusus pada bidang teknologi formulasi DDS (Drug Delivery System), terapi sel dan gen, neurotoxin, platform sel punca generasi mendatang, dan kecerdasan buatan/artificial Intelegent (AI)," tutur Jeon Seng-ho dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Dengan Universitas Indonesia yang menjadi tuan rumah acara tersebut, Daewoong ikut mendirikan pusat penelitian bioteknologi di UI, membentuk kerja sama dengan berbagi teknik penelitian Daewoong.
Selain itu, untuk membina sumber daya manusia yang bertalenta yang dapat berkontribusi bagi perkembangan industri farmasi Indonesia, Daewoong Pharmaceutical dan UI juga menjalin hubungan kerja sama yang erat dalam membina talenta, dengan melaksanakan program beasiswa global dan program kredit nilaiuntuk tingkat pascasarjana dan doctoral.
Arry Yanuar, Dekan Fakultas Farmasi UI yang mempersiapkan acara tersebut mengatakan Daewoong Pharmaceutical dan UI, khususnya fakultas farmasi, bekerjasama tidak hanya untuk kegiatan penelitian tetapi juga untuk kontribusi sosial dan kemitraan industriakademisi.
”Kami juga mengharapkan kerja sama dengan Daewoong Pharmaceutical dan pemerintah Indonesia untuk pengembangan R&D, seperti membangun pusat penelitian medis baru dan proyek laboratorium klinis,” kata Arry.
Sementara itu, Daewoong Pharmaceutical mengimplementasikan berbagai proyek Open Innovation di Indonesia melalui PT. Daewoong Infion, termasuk bisnis biofarmasi seperti Epodion (obat hematopoietik erythropoietic) dan Easyef (faktor pertumbuhan sel epitel), dan pengoperasian pusat penelitian bersama dengan universitas.
Daewong Pharmaceutical, grup perawatan kesehatan global asal Korea, mengumumkan rencana masa depan untuk bisnis dan "Open innovation" di Indonesia. Hal ini disampaikan CEO Daewoong Pharmaceutical, Jeon Seng-ho dalam presentasinya di acara "UI Investment and Startup Forum" yanng digelar di Universitas Terbuka belum lama ini.
Baca Juga
CEO Jeon Seng-ho dalam kesempatan tersebut menekankan visi Daewoong Pharmaceutical untuk pertumbuhan industri farmasi Indonesia, investasi berkelanjutan di bidang bio dan farmasi, serta memperkuat kerja sama dengan talenta berbakat. Peserta juga menunjukkan respons positif melalui tanya jawab aktif.
"Kami telah menetapkan 'Open Innovation' sebagai strategi utama untuk masa depan dalam waktu yang lama, dan telah membangun model kerja sama baru melalui mutual growth serta investasi di perusahaan rintisan yang inovatif. Daewoong memberikan perhatian khusus pada bidang teknologi formulasi DDS (Drug Delivery System), terapi sel dan gen, neurotoxin, platform sel punca generasi mendatang, dan kecerdasan buatan/artificial Intelegent (AI)," tutur Jeon Seng-ho dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Dengan Universitas Indonesia yang menjadi tuan rumah acara tersebut, Daewoong ikut mendirikan pusat penelitian bioteknologi di UI, membentuk kerja sama dengan berbagi teknik penelitian Daewoong.
Selain itu, untuk membina sumber daya manusia yang bertalenta yang dapat berkontribusi bagi perkembangan industri farmasi Indonesia, Daewoong Pharmaceutical dan UI juga menjalin hubungan kerja sama yang erat dalam membina talenta, dengan melaksanakan program beasiswa global dan program kredit nilaiuntuk tingkat pascasarjana dan doctoral.
Arry Yanuar, Dekan Fakultas Farmasi UI yang mempersiapkan acara tersebut mengatakan Daewoong Pharmaceutical dan UI, khususnya fakultas farmasi, bekerjasama tidak hanya untuk kegiatan penelitian tetapi juga untuk kontribusi sosial dan kemitraan industriakademisi.
”Kami juga mengharapkan kerja sama dengan Daewoong Pharmaceutical dan pemerintah Indonesia untuk pengembangan R&D, seperti membangun pusat penelitian medis baru dan proyek laboratorium klinis,” kata Arry.
Sementara itu, Daewoong Pharmaceutical mengimplementasikan berbagai proyek Open Innovation di Indonesia melalui PT. Daewoong Infion, termasuk bisnis biofarmasi seperti Epodion (obat hematopoietik erythropoietic) dan Easyef (faktor pertumbuhan sel epitel), dan pengoperasian pusat penelitian bersama dengan universitas.
(wbs)