2 Orca Bantai 19 Hiu dalam Satu Hari, Incar Hati Mangsanya
loading...
A
A
A
CAPE TOWN - Dua ekor orca (Orcinus orca) telah memulai pembunuhan besar-besaran di lepas pantai Pearly Beach di ujung selatan Afrika Selatan. Dua paus pembunuh ini memangsa 19 ikan hiu tujuh insang hidung lebar (Notorynchus cepedianus).
Orca hanya mengincar hati mangsanya dan meninggalkan bagian besar tubuh korban yang terkoyak membusuk di pantai. Peristiwa ini menjadi tanda tanya besar mengapa para orca yang haus darah begitu berselera mengincar hati mangsanya.
Pembantaian yang membingungkan menarik perhatian Alison Kock, seorang ahli biologi kelautan Taman Nasional Afrika Selatan. Melalui akun Twitternya dia mengatakan dua orca jantan yang dikenal sebagai Port dan Starboard melakukan aksi gila memangsa 19 hiu pada 23 Februari 2023.
“Mereka mungkin awalnya belajar dari pengalaman ketika pertama kali mendahului spesies baru. Ini berarti bahwa setelah orca mengetahui lokasi hati pada hiu, mereka akan mengingat selamanya dan menjadi (pemburu) yang lebih efisien,” kata Kock dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (8/3/2023).
Namun, ini bukan pertama kalinya duo orca membuat kekacauan di area ini. Pada 2017, sepasang orca jantan ini membantai setidaknya delapan hiu putih besar. Dalam semua kasus, kecuali satu kasus, mereka hanya memakan hati hiu, membiarkan sisa tubuh mereka membusuk.
“Tampaknya hati hiu sangat bergizi dan memiliki banyak lemak serta vitamin. Orca mungkin telah belajar bahwa mengonsumsi hati hiu memberikan energi dan nutrisi yang tinggi,” kata Kock.
Paus pembunuh sering berburu secara berkelompok atau berpasangan sehingga mereka dapat menyudutkan hiu. Strategi ini penting karena ini memberikan mereka keuntungan dalam memperoleh mangsa.
“Satu orca mengalihkan perhatian hiu, sementara yang lain masuk untuk membunuh. Strategi berburu ini membutuhkan kecerdasan tinggi dan kerja sama sosial. Orca juga dapat menggunakan ekornya yang besar untuk menampar dan melumpuhkan hiu,” tutur Kock.
Kock mengatakan perilaku semacam ini telah didokumentasikan di seluruh dunia, termasuk di Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Namun, baru belakangan ini serangan ini menjadi lebih umum di antara tujuh insang dan kulit putih besar di Afrika Selatan.
Namun, fakta bahwa begitu banyak hiu mati dalam satu hari menimbulkan kekhawatiran. “Ini jumlah yang besar untuk satu hari berburu. Tidak adanya hiu dapat berdampak tidak langsung pada ekosistem setempat,” pungkas Kock.
Orca hanya mengincar hati mangsanya dan meninggalkan bagian besar tubuh korban yang terkoyak membusuk di pantai. Peristiwa ini menjadi tanda tanya besar mengapa para orca yang haus darah begitu berselera mengincar hati mangsanya.
Pembantaian yang membingungkan menarik perhatian Alison Kock, seorang ahli biologi kelautan Taman Nasional Afrika Selatan. Melalui akun Twitternya dia mengatakan dua orca jantan yang dikenal sebagai Port dan Starboard melakukan aksi gila memangsa 19 hiu pada 23 Februari 2023.
“Mereka mungkin awalnya belajar dari pengalaman ketika pertama kali mendahului spesies baru. Ini berarti bahwa setelah orca mengetahui lokasi hati pada hiu, mereka akan mengingat selamanya dan menjadi (pemburu) yang lebih efisien,” kata Kock dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (8/3/2023).
Namun, ini bukan pertama kalinya duo orca membuat kekacauan di area ini. Pada 2017, sepasang orca jantan ini membantai setidaknya delapan hiu putih besar. Dalam semua kasus, kecuali satu kasus, mereka hanya memakan hati hiu, membiarkan sisa tubuh mereka membusuk.
“Tampaknya hati hiu sangat bergizi dan memiliki banyak lemak serta vitamin. Orca mungkin telah belajar bahwa mengonsumsi hati hiu memberikan energi dan nutrisi yang tinggi,” kata Kock.
Paus pembunuh sering berburu secara berkelompok atau berpasangan sehingga mereka dapat menyudutkan hiu. Strategi ini penting karena ini memberikan mereka keuntungan dalam memperoleh mangsa.
“Satu orca mengalihkan perhatian hiu, sementara yang lain masuk untuk membunuh. Strategi berburu ini membutuhkan kecerdasan tinggi dan kerja sama sosial. Orca juga dapat menggunakan ekornya yang besar untuk menampar dan melumpuhkan hiu,” tutur Kock.
Kock mengatakan perilaku semacam ini telah didokumentasikan di seluruh dunia, termasuk di Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Namun, baru belakangan ini serangan ini menjadi lebih umum di antara tujuh insang dan kulit putih besar di Afrika Selatan.
Namun, fakta bahwa begitu banyak hiu mati dalam satu hari menimbulkan kekhawatiran. “Ini jumlah yang besar untuk satu hari berburu. Tidak adanya hiu dapat berdampak tidak langsung pada ekosistem setempat,” pungkas Kock.
(wib)