Serupa dengan Lumba-lumba, Fosil Raksasa Spesies Ichthyosaurus Ditemukan
loading...
A
A
A
LONDON - Penemuan fragmen tulang fosil raksasa yang setara dengan paus biru membawa misteri baru tentang penghuni lautan purba.
BACA JUGA - Ilmuwan Belanda Selidiki Kematian Misterius Lumba-Lumba
Para ilmuwan di Jerman menduga bahwa fragmen tersebut berasal dari ichthyosaurus, reptil laut raksasa yang bernapas dengan udara.
Seperti dilansir dari Science Alert, Ichthyosaurus, yang hidup lebih dari 100 juta tahun lalu, menyerupai lumba-lumba dengan ukuran bervariasi dari beberapa meter hingga 20 meter.
Fosil mereka pertama kali ditemukan di Bristol pada tahun 1850, namun fragmennya yang tidak lengkap dan terpisah membuat para ilmuwan kesulitan mengidentifikasinya.
Perbedaan struktur mikro pada jaringan tulang rahang yang menjadi fosil menjadi kunci penentu bagi Marcello Perillo dan Martin Sander, ahli paleontologi dari Universitas Bonn, Jerman. Melalui mikroskop khusus, mereka berhasil membedakan fragmen tersebut dari predator lain seperti buaya purba atau dinosaurus darat.
Meskipun temuan ini memberikan petunjuk signifikan, masih terdapat perdebatan mengenai asal-usul fragmen tersebut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa fragmen tersebut berasal dari spesies ichthyosaurus yang belum diketahui, sementara yang lain masih mempertimbangkan kemungkinan lain.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap identitas lengkap dari makhluk purba ini dan posisinya dalam rantai evolusi.
Penemuan ini membuka peluang baru untuk memahami keanekaragaman hayati di lautan purba dan evolusi kehidupan di Bumi.
BACA JUGA - Ilmuwan Belanda Selidiki Kematian Misterius Lumba-Lumba
Para ilmuwan di Jerman menduga bahwa fragmen tersebut berasal dari ichthyosaurus, reptil laut raksasa yang bernapas dengan udara.
Seperti dilansir dari Science Alert, Ichthyosaurus, yang hidup lebih dari 100 juta tahun lalu, menyerupai lumba-lumba dengan ukuran bervariasi dari beberapa meter hingga 20 meter.
Fosil mereka pertama kali ditemukan di Bristol pada tahun 1850, namun fragmennya yang tidak lengkap dan terpisah membuat para ilmuwan kesulitan mengidentifikasinya.
Perbedaan struktur mikro pada jaringan tulang rahang yang menjadi fosil menjadi kunci penentu bagi Marcello Perillo dan Martin Sander, ahli paleontologi dari Universitas Bonn, Jerman. Melalui mikroskop khusus, mereka berhasil membedakan fragmen tersebut dari predator lain seperti buaya purba atau dinosaurus darat.
Meskipun temuan ini memberikan petunjuk signifikan, masih terdapat perdebatan mengenai asal-usul fragmen tersebut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa fragmen tersebut berasal dari spesies ichthyosaurus yang belum diketahui, sementara yang lain masih mempertimbangkan kemungkinan lain.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap identitas lengkap dari makhluk purba ini dan posisinya dalam rantai evolusi.
Penemuan ini membuka peluang baru untuk memahami keanekaragaman hayati di lautan purba dan evolusi kehidupan di Bumi.
(wbs)