Suhu Bumi Akan Lebih Panas dari Sekarang, NASA Beberkan Fakta Ini

Kamis, 09 Mei 2024 - 15:10 WIB
loading...
Suhu Bumi Akan Lebih Panas dari Sekarang, NASA Beberkan Fakta Ini
Fenomena Matahari yang terjadi saat ini. FOTO/ DOK NASA
A A A
LONDON - Suhu panas yang melanda bumi saat ini, diklaim efek dari letusan matahari besar pada tanggal 9 Maret 2024 melepaskan plasma dan energi dalam jumlah besar.

BACA JUGA - Suar Matahari Meledak Kuat, BMKG Peringatkan Gelombang Panas Menuju Indonesia

Seperti dilansir dari IFL Science, Kamis (9/5/2024), meskipun Solar Dynamic Observatory (SDO) NASA tidak dapat secara langsung mengamati peristiwa tersebut karena terjadi di sisi jauh Matahari, beberapa observatorium lain berhasil menangkapnya.

Solar and Heliospheric Observatory (SOHO), misi gabungan Eropa dan NASA, mendeteksi lontaran massa koronal (CME) yang signifikan yang melesat ke arah Merkurius.

Spaceweather.com melaporkan bahwa dampak pada Merkurius bersifat spekulatif, karena saat ini tidak ada wahana antariksa yang berada di sekitar planet tersebut untuk melakukan pengamatan langsung.

Para ilmuwan menduga bahwa letusan ini menghasilkan filamen besar yang melampaui batas Matahari.

Dampak letusan ini tidak hanya dirasakan di Bumi. Para ilmuwan menduga bahwa Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, kemungkinan besar terkena dampak langsung dari letusan tersebut. Hal ini didasarkan pada beberapa pengamatan:

Pesawat luar angkasa MESSENGER NASA yang mengorbit Merkurius mendeteksi perubahan signifikan pada medan magnet planet tersebut pada 10 Maret. Perubahan ini menunjukkan bahwa Merkurius kemungkinan besar terkena aliran plasma berkecepatan tinggi dari Matahari.

Pesawat luar angkasa MESSENGER juga mendeteksi peningkatan aktivitas aurora di Merkurius pada 10 Maret. Aurora ini disebabkan oleh plasma Matahari yang berinteraksi dengan atmosfer Merkurius.

Teleskop di Bumi juga menangkap gambar Merkurius yang diselimuti oleh kabut terang pada 10 Maret. Kabut ini kemungkinan besar disebabkan oleh plasma Matahari yang berserakan di atmosfer Merkurius.

Meskipun letusan matahari ini tidak berdampak langsung pada Bumi, peristiwa ini merupakan pengingat akan kekuatan Matahari dan potensi dampaknya pada objek-objek di tata surya.

Letusan ini juga menunjukkan pentingnya mempelajari fenomena matahari dan meningkatkan sistem peringatan dini untuk melindungi infrastruktur di Bumi dari potensi dampak letusan matahari di masa depan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1144 seconds (0.1#10.140)