Asal-usul Gumpalan Raksasa di Samudra Pasifik Akhirnya Terungkap
loading...
A
A
A
BEIJING - Selama lebih dari satu dekade, para ilmuwan kebingungan dengan munculnya titik-titik air hangat raksasa di Samudra Pasifik, yang dikenal sebagai 'gumpalan'. Penelitian baru menunjukkan bahwa fenomena ini mungkin terkait dengan upaya polusi udara di China yang tak terduga.
'Gumpalan' ini telah membawa dampak buruk pada ekosistem laut. Studi terbaru, yang melibatkan simulasi komputer canggih, menunjukkan bahwa pengurangan emisi aerosol di China kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Aerosol, partikel kecil yang dilepaskan oleh pabrik dan pembangkit listrik, bertindak seperti cermin di atmosfer, memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa dan mendinginkan planet ini.
Seperti dilansir dari Science Alert, Penurunan emisi aerosol di China, hasil dari kebijakan kualitas udara yang lebih ketat, telah menyebabkan lebih sedikit partikel ini di atmosfer.
Hal ini, secara tak terduga, memungkinkan lebih banyak sinar matahari mencapai permukaan laut, menghangatkan air dan menciptakan 'gumpalan'.
Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya untuk memerangi polusi udara, meskipun bermanfaat bagi kesehatan manusia, dapat memiliki konsekuensi ekologis yang tidak terduga.
Temuan ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik untuk memerangi perubahan iklim dan polusi, dengan mempertimbangkan potensi dampak yang luas dari tindakan kita.
'Gumpalan' ini telah membawa dampak buruk pada ekosistem laut. Studi terbaru, yang melibatkan simulasi komputer canggih, menunjukkan bahwa pengurangan emisi aerosol di China kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Aerosol, partikel kecil yang dilepaskan oleh pabrik dan pembangkit listrik, bertindak seperti cermin di atmosfer, memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa dan mendinginkan planet ini.
Seperti dilansir dari Science Alert, Penurunan emisi aerosol di China, hasil dari kebijakan kualitas udara yang lebih ketat, telah menyebabkan lebih sedikit partikel ini di atmosfer.
Hal ini, secara tak terduga, memungkinkan lebih banyak sinar matahari mencapai permukaan laut, menghangatkan air dan menciptakan 'gumpalan'.
Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya untuk memerangi polusi udara, meskipun bermanfaat bagi kesehatan manusia, dapat memiliki konsekuensi ekologis yang tidak terduga.
Temuan ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik untuk memerangi perubahan iklim dan polusi, dengan mempertimbangkan potensi dampak yang luas dari tindakan kita.
(wbs)