Terdapat Sperma di Jenazah Vina Cirebon, Ini Proses Temukan DNA Pelakunya
loading...
A
A
A
CIREBON - Usai Polda Jawa Barat secara resmi menetapkan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina Cirebon pada Minggu (26/5/2024). Namun di sela-sela keterang pers polisi, Pegi mengaku tidak membunuh dan memperkosa Vina.
Namun demikian, Kakak Vina, Marliyana menyebutkan pihak keluarga masih menyimpan hasil autopsi adiknya, Vina yang menjadi korban pembunuhan hingga pemerkosaan pada 8 tahun lalu.
"Setelah kematian Vina, sempat ada insiden kesurupan temannya. Entah dari polisi atau pengadilan bilang Vina harus autopsi dan itu semakin menguatkan kita. Hasil autopsi mengatakan Vina dianiaya dan diperkosa, karena terdapat bekas alat vitalnya dan bekas sperma pelaku," kata Kakak Vina, Marliyana saat jumpa pers bersama Hotman Paris Hutapea beberapa waktu lalu
Proses Investigasi dengan Alat Bukti Sperma Kasus Pemerkosaan seperti dilansir Science Alert.
Proses investigasi dengan alat bukti sperma dalam kasus pemerkosaan merupakan langkah penting untuk mengidentifikasi pelaku dan menuntutnya atas kejahatan yang dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan:
1. Analisis Bukti Sperma
Sampel sperma yang dikumpulkan dari korban akan dianalisis di laboratorium forensik. Analisis ini bertujuan untuk:
Menentukan golongan darah pelaku: Golongan darah pelaku dapat diidentifikasi dari sampel sperma. Informasi ini dapat digunakan untuk menyaring daftar tersangka.
Membuat profil DNA pelaku: Profil DNA pelaku dapat dibuat dari sampel sperma. Profil DNA ini dapat dibandingkan dengan profil DNA dari tersangka untuk mengidentifikasi pelaku.
Menentukan waktu kejadian: Analisis sperma juga dapat membantu menentukan waktu kejadian pemerkosaan.
2. Pencocokan Profil DNA
Profil DNA pelaku yang dibuat dari sampel sperma akan dibandingkan dengan profil DNA dari tersangka. Pencocokan profil DNA dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti:
STR (Short Tandem Repeat) Typing: Metode ini paling umum digunakan untuk analisis DNA forensik. STR typing menganalisis urutan nukleotida pendek di beberapa lokasi spesifik pada kromosom.
SNP (Single Nucleotide Polymorphism) Typing: Metode ini menganalisis variasi satu nukleotida di berbagai lokasi pada kromosom.
Y-STR Typing: Metode ini khusus digunakan untuk analisis DNA kromosom Y, yang hanya terdapat pada laki-laki.
Namun demikian, Kakak Vina, Marliyana menyebutkan pihak keluarga masih menyimpan hasil autopsi adiknya, Vina yang menjadi korban pembunuhan hingga pemerkosaan pada 8 tahun lalu.
"Setelah kematian Vina, sempat ada insiden kesurupan temannya. Entah dari polisi atau pengadilan bilang Vina harus autopsi dan itu semakin menguatkan kita. Hasil autopsi mengatakan Vina dianiaya dan diperkosa, karena terdapat bekas alat vitalnya dan bekas sperma pelaku," kata Kakak Vina, Marliyana saat jumpa pers bersama Hotman Paris Hutapea beberapa waktu lalu
Proses Investigasi dengan Alat Bukti Sperma Kasus Pemerkosaan seperti dilansir Science Alert.
Proses investigasi dengan alat bukti sperma dalam kasus pemerkosaan merupakan langkah penting untuk mengidentifikasi pelaku dan menuntutnya atas kejahatan yang dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan:
1. Analisis Bukti Sperma
Sampel sperma yang dikumpulkan dari korban akan dianalisis di laboratorium forensik. Analisis ini bertujuan untuk:
Menentukan golongan darah pelaku: Golongan darah pelaku dapat diidentifikasi dari sampel sperma. Informasi ini dapat digunakan untuk menyaring daftar tersangka.
Membuat profil DNA pelaku: Profil DNA pelaku dapat dibuat dari sampel sperma. Profil DNA ini dapat dibandingkan dengan profil DNA dari tersangka untuk mengidentifikasi pelaku.
Menentukan waktu kejadian: Analisis sperma juga dapat membantu menentukan waktu kejadian pemerkosaan.
2. Pencocokan Profil DNA
Profil DNA pelaku yang dibuat dari sampel sperma akan dibandingkan dengan profil DNA dari tersangka. Pencocokan profil DNA dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti:
STR (Short Tandem Repeat) Typing: Metode ini paling umum digunakan untuk analisis DNA forensik. STR typing menganalisis urutan nukleotida pendek di beberapa lokasi spesifik pada kromosom.
SNP (Single Nucleotide Polymorphism) Typing: Metode ini menganalisis variasi satu nukleotida di berbagai lokasi pada kromosom.
Y-STR Typing: Metode ini khusus digunakan untuk analisis DNA kromosom Y, yang hanya terdapat pada laki-laki.
(wbs)