Intip Kehebatan Dragon, Roket Termobarik Terbaru Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina memicu perlombaan persenjataan di antara kedua belah pihak. Kabar terbaru, Rusia merilis sistem roket termutakhir yang diberi nama TOS-3 Dragon. Sistem roket peluncur ganda ini pun siap diterjunkan ke zona operasi militer khusus di Ukraina.
TOS-3 Dragon merupakan penyempurnaan dari varian lain dari seri Tyazhyelaya Ognemyetnaya Sistema (TOS). Kelebihan utamanya, memiliki sistem pertahanan anti-drone dan daya jangkau lebih luas.
TOS-3 Dragon juga dikenal sebagai bom vakum, menyedot oksigen di sekitarnya untuk menciptakan ledakan berdurasi lebih lama dan bertemperatur tinggi dibandingkan dengan ledakan biasa. Penggunaannya selama ini kontroversial di medan perang dan banyak pihak mengecamnya lantaran dampaknya sangat sadis.
Dilansir dari Interesting Engineering, kemunculan TOS-3 Dragon pertama kali diungkap kantor berita Rusia TASS pada upacara penghargaan Brigade Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologis Mobil ke-1, baru-baru ini.
Menurut laporan TASS, brigade tersebut saat ini memiliki peluncur roket termobarik TOS-1A dan TOS-2, kendaraan dekontaminasi UTM-80M, kendaraan pengintai RKhM-6 CBRN, dan penghasil asap yang dipasang di truk TDA-3.
Laporan itu tidak secara eksplisit menyatakan TOS-3 sudah beroperasi, tetapi dapat dipastikan pengirimannya akan segera dilakukan atau uji coba pra-layanan sedang berlangsung.
Seri TOS diciptakan untuk menawarkan dukungan tembakan untuk infanteri dan tank. Target utamanya adalah musuh di posisi tembak terbuka dan tertutup, kendaraan lapis baja ringan, dan kendaraan pendukung lainnya.
“TOS-1 dirancang terutama untuk digunakan terhadap sasaran lipatan medan dan terowongan, posisi tempur, kapal, bangunan, serta personel dan target lunak lainnya. Sudut tembakan tinggi dan sudut impact yang curam mendukung penggunaan di daerah defilade dan perkotaan,” menurut TRADOC AS.
TOS-3 Dragon merupakan penyempurnaan dari varian lain dari seri Tyazhyelaya Ognemyetnaya Sistema (TOS). Kelebihan utamanya, memiliki sistem pertahanan anti-drone dan daya jangkau lebih luas.
TOS-3 Dragon juga dikenal sebagai bom vakum, menyedot oksigen di sekitarnya untuk menciptakan ledakan berdurasi lebih lama dan bertemperatur tinggi dibandingkan dengan ledakan biasa. Penggunaannya selama ini kontroversial di medan perang dan banyak pihak mengecamnya lantaran dampaknya sangat sadis.
Dilansir dari Interesting Engineering, kemunculan TOS-3 Dragon pertama kali diungkap kantor berita Rusia TASS pada upacara penghargaan Brigade Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologis Mobil ke-1, baru-baru ini.
Menurut laporan TASS, brigade tersebut saat ini memiliki peluncur roket termobarik TOS-1A dan TOS-2, kendaraan dekontaminasi UTM-80M, kendaraan pengintai RKhM-6 CBRN, dan penghasil asap yang dipasang di truk TDA-3.
Laporan itu tidak secara eksplisit menyatakan TOS-3 sudah beroperasi, tetapi dapat dipastikan pengirimannya akan segera dilakukan atau uji coba pra-layanan sedang berlangsung.
Seri TOS diciptakan untuk menawarkan dukungan tembakan untuk infanteri dan tank. Target utamanya adalah musuh di posisi tembak terbuka dan tertutup, kendaraan lapis baja ringan, dan kendaraan pendukung lainnya.
“TOS-1 dirancang terutama untuk digunakan terhadap sasaran lipatan medan dan terowongan, posisi tempur, kapal, bangunan, serta personel dan target lunak lainnya. Sudut tembakan tinggi dan sudut impact yang curam mendukung penggunaan di daerah defilade dan perkotaan,” menurut TRADOC AS.