Bisakah Keju Dibuat dari Susu Paus? Ini Jawabannya

Senin, 24 Juni 2024 - 07:23 WIB
loading...
Bisakah Keju Dibuat dari Susu Paus? Ini Jawabannya
Paus Abu-abu. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Keju, makanan yang luar biasa ini, telah dikaitkan dengan penuaan yang sehat, telah ada sejak zaman Mesir Kuno, menjadi simbol status sosial ekonomi, dan mewarnai kehidupan manusia selama berabad-abad.

BACA JUGA - Renyah dan Gurih Roti Kering Keju

Kita telah menemukan berbagai macam kreasi keju yang unik, dari yang berwarna pelangi hingga patung 3D.

Namun, satu hal yang belum banyak dieksplorasi adalah variasi spesies dalam produksi keju. Kebanyakan keju terbuat dari susu sapi, kambing, domba, dan kerbau. Tapi, secara teori, bisakah kita menggunakan mamalia lain? Pertanyaan yang sebenarnya ingin kita ajukan adalah:

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu berkonsultasi dengan ahli kimia Dr. James Reynolds dari Loughborough University. Beliau menjelaskan bahwa - secara teori - keju dapat dibuat dari susu mamalia apa pun.

Kendala utama dalam membuat keju paus adalah etika, keamanan, dan kepraktisan. Memerah susu paus seberat 150.000 kilogram (330.700 pon) bukanlah tindakan yang moral, bijaksana, atau menguntungkan untuk usaha pembuatan keju.

"Namun," kata Reynolds, "banyak spekulasi di internet tentang penggunaan susu mamalia lain. Jadi, mari kita lihat teorinya."

Susu paus kaya akan lemak dan protein, dengan kandungan lemak sekitar 12% dan protein sekitar 5%. Ini jauh lebih kaya lemak daripada susu sapi, yang hanya mengandung sekitar 3% lemak. Kandungan proteinnya pun sebanding dengan susu sapi.

Susu paus juga memiliki kandungan mineral yang tinggi, termasuk kalsium, fosfor, dan kalium.

Secara teori, proses pembuatan keju dari susu paus sama dengan proses pembuatan keju dari susu sapi. Susu terlebih dahulu dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)
pixels