Mengungkap Misteri di Balik Lukisan Raja Charles II Karya Carreno de Miranda
loading...
A
A
A
MADRID - Dunia seni sejarah jarang disuguhi penemuan yang sememikat lukisan tersembunyi di bawah permukaan sebuah karya seni. Hal ini terjadi pada potret Raja Charles II dari Spanyol karya Juan Carreno de Miranda t ahun 1681.
Pemindaian sinar-X baru-baru ini menguak rahasia menarik: di bawah wajah raja yang kita kenal, tersembunyi potret raja terdahulu, yang dilukis saat beliau masih jauh lebih muda.
Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang praktik artistik periode Barok dan kehidupan penuh gejolak salah satu penguasa paling misterius di Spanyol.
Juan Carreño de Miranda merupakan pelukis ternama Spanyol di era Barok, terkenal dengan karyanya melukis potret keluarga kerajaan dan bangsawan Spanyol.
Karyanya dicirikan oleh detail yang rumit, tekstur yang kaya, dan kemampuan luar biasa dalam menangkap esensi sang subjek. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah potret Raja Charles II tahun 1681, sebuah lukisan yang telah lama dikagumi karena kemegahan dan nilai sejarahnya.
Raja Charles II dari Spanyol, juga dikenal sebagai "El Hechizado" (Yang Tersihir), merupakan penguasa terakhir dari dinasti Habsburg di Spanyol. Pemerintahannya diwarnai dengan ketidakstabilan politik, kemerosotan ekonomi, dan serangkaian masalah kesehatan yang diakibatkan oleh perkawinan sedarah selama beberapa generasi dalam dinasti Habsburg.
Penyakit fisik dan mental Charles didokumentasikan dengan baik, dan kondisinya ini memainkan peran penting dalam berbagai tantangan yang dihadapinya sebagai seorang raja.
Pemindaian sinar-X mengungkapkan bahwa potret Raja Charles II dilukis di atas kanvas yang sebelumnya telah digunakan untuk potret lain, yaitu potret Raja Felipe IV, ayahanda Charles II. Hal ini menunjukkan bahwa Carreño de Miranda mendaur ulang kanvas, sebuah praktik umum di kalangan seniman pada masa itu karena biaya bahan seni yang mahal.
Potret tersembunyi Raja Felipe IV menunjukkan sang raja dalam usia yang jauh lebih muda, dengan rambut berwarna coklat dan fitur wajah yang lebih tegas dibandingkan dengan penggambarannya di masa tua. Penemuan ini memberikan wawasan menarik tentang teknik melukis Carreño de Miranda dan kemungkinan alasan di balik daur ulang kanvas.
Pemindaian sinar-X baru-baru ini menguak rahasia menarik: di bawah wajah raja yang kita kenal, tersembunyi potret raja terdahulu, yang dilukis saat beliau masih jauh lebih muda.
Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang praktik artistik periode Barok dan kehidupan penuh gejolak salah satu penguasa paling misterius di Spanyol.
Juan Carreño de Miranda merupakan pelukis ternama Spanyol di era Barok, terkenal dengan karyanya melukis potret keluarga kerajaan dan bangsawan Spanyol.
Karyanya dicirikan oleh detail yang rumit, tekstur yang kaya, dan kemampuan luar biasa dalam menangkap esensi sang subjek. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah potret Raja Charles II tahun 1681, sebuah lukisan yang telah lama dikagumi karena kemegahan dan nilai sejarahnya.
Raja Charles II dari Spanyol, juga dikenal sebagai "El Hechizado" (Yang Tersihir), merupakan penguasa terakhir dari dinasti Habsburg di Spanyol. Pemerintahannya diwarnai dengan ketidakstabilan politik, kemerosotan ekonomi, dan serangkaian masalah kesehatan yang diakibatkan oleh perkawinan sedarah selama beberapa generasi dalam dinasti Habsburg.
Penyakit fisik dan mental Charles didokumentasikan dengan baik, dan kondisinya ini memainkan peran penting dalam berbagai tantangan yang dihadapinya sebagai seorang raja.
Pemindaian sinar-X mengungkapkan bahwa potret Raja Charles II dilukis di atas kanvas yang sebelumnya telah digunakan untuk potret lain, yaitu potret Raja Felipe IV, ayahanda Charles II. Hal ini menunjukkan bahwa Carreño de Miranda mendaur ulang kanvas, sebuah praktik umum di kalangan seniman pada masa itu karena biaya bahan seni yang mahal.
Potret tersembunyi Raja Felipe IV menunjukkan sang raja dalam usia yang jauh lebih muda, dengan rambut berwarna coklat dan fitur wajah yang lebih tegas dibandingkan dengan penggambarannya di masa tua. Penemuan ini memberikan wawasan menarik tentang teknik melukis Carreño de Miranda dan kemungkinan alasan di balik daur ulang kanvas.